NAMA :
NONI TRIANA HANDAYANI
KELAS :
2SA03
NPM :
15611204
MATA KULIAH :
SOFTSKILL (IBD)
UNIVERSITAS GUNADARMA
http://baak.gunadarma.ac.id/
-------------------------------------------------------------
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN
1. Manusia
Manusia dapat dikategorikan sebagai mahluk yang memiliki jiwa
dan raga, mahluk yang mempunyai jasad, hayat, ruh dan akal fikiran. Manusia
merupakan kesatuan yang saling terkait dan bekerja sama dalam mencapai tujuan.
1.1 Unsur Manusia :
a.Jasad
Yaitu tubuh manusia yang
memiliki bentuk yang dapat dilihat
dan disentuh
b.Hayat
Suatu kehidupan dalam
bentuk aktifitas
c.Ruh
Bersifat religi
yang dapat dikaitkan hubungannya dengan
Tuhan
1.2 Hakekat Manusia :
a.Manusia sebagai mahluk individu
Manusia yang
ingin memiliki hal yang diinginkan,
serta
mempunyai kepribadian
yang bersifat rahasia yang tidak
boleh diketahui manusia lain
b.Manusia sebagai mahluk social
manusia yang
bersifat ketergantungan terhadap manusia
yang lain
untuk memenuhi kebutuhan dalam kehidupan.
dan hendaknya
saling menghargai dan menghormati Serta
saling tolong-
menolong terhadap sesama.
c.Manusia sebagai mahluk religious
Tidak sepenuhnya semua yang
diusahakan manusia terjadi
akan pemikiran manusia,
tetapi karena adanya dari sisi tuhan
yang serta merta
membantu dalam kehidupan kita. Untuk itu
manusia diwajibkan bertakwa
pada tuhan.
2. Kebudayaan
Kebudayaan selalu dimiliki oleh setiap manusia, baik individu
maupun brmasyarakat. Kebudayaan termasuk semua hasil dari karya, rasa dan cipta
masyarakat serta kebiasaan yng dimiliki manusia.
2.1 Unsur Kebudayaan :
a.pengetahuan
b.organisasi
c.religi
d.bahasa
e.kesenian
2.2 Hakekat Kebudayaan :
a.Kebudayaan yang bersifat ideal
Yaitu suatu
perwujutan dari ide, gagasan, norma, peraturan
dan sejenisnya.
Hal ini bersifat abstrak, lokasinya dalam
pikiran
masyarakat dimana kebudayaan itu hidup.
b.Kebudayaan yang bersifat kompleks
Kebudayaan
sebagai suatu kompleks
aktifitas kelakuan
berpola dari manusia
dalam bermasyarakat.seperti mempunyai
bahasa dan upacara atau
tradisi.
c.Kebudayaan yang bersifat bentuk
Kebudayaan sebagai
benda hasil karya manusia. Seperti
sebuah maha
Karya tulisan dan
patung-patung yang
mempunyai
kepemilikan dari suatu lestari
yang dibuat
oleh manusia.
3. Hubungan antara manusia dan kebudayaan
Hubungan antara manusia dan kebudayaan secara sederhana
adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan merupakan suatu obyek yang
dilaksanakan manusia dari sisi lain. Manusia dan kebudayaan merupakan salah
satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai
makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan
melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari
dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Dari
sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara
dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai diaektis,
maksudnya saling terikat satu sama lain. Proses
dialektis ini tercipta melalui 3
tahap yaitu:
a. Eksternalisasi, proses dimana
manusia
mengekspresikan dirinya dengan
membangun dunianya. Melalui eksternalisasi ini masyarakat
menjadi kenyataan buatan manusia.
b. Obyektivasi, proses dimana masyarakat
menjadi realisasi obyektif, yaitu suatu kenyataan
yang terpisah dari manusia dan berhadapan
dengan manusia. Dengan demikian masyarakat
dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi
bahkan membentuk perilaku manusia.
c.Internalisasi, proses dimana masyarakat disergap
kembali oleh manusia maksudnya bahwa manusia mempelajari
kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat
hidup dengan baik,sehingga manusia menjadi
kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
- sumber : [http://tarunakusuma.blogspot.com/2012/03/manusia-dan-budaya-serta-hubungan.html]
KONSEPSI IBD DALAM KESUSATRAAN
Konsep ibd adalah sebuah rancangan ilmu budaya dasar yang
bertujuan untuk membangun sikap cinta terhadap manusia , lingkungan dan
budaya.Di dalam konsep ibd banyak terkandung nilai – nilai keindahan dan etika
antara manusia dan lingkungan yang saling berhubungan satu sama lain untuk
menciptakan kedamaian dan keindahan dalam hidup.Konsep tersebut pertama – tama
diolah lalu diterapkan menjadi suatu acuan untuk menanamkan sikap rasa cinta
terhadap manusia dan lingkungan disekitarnya.Sedangkan yang dinamakan dengan
kesusastraan adalah sebuah keindahan dalam seni maupun dalam kehidupan,kalau
bicara tentang keindahan banyak sekali macamnya tidak Cuma seni yang memiliki
keindahan tetapi keindahan itu sendiri adalah merupakan hal – hal atau sesuatu
yang sangat menggugah hati,persepsi orang itu berbeda – beda untuk
mengungkapkan rasa tentang keindahan itu sendiri.
Konsep ibd dalam kesusastraan sangat berpengaruh terhadap
kesusastraan karena dari konsep ibd kita diajarkan nilai – nilai dasar tentang
hubungan baik antara manusia, lingkungan dan budaya.lalu itu semua disatukan
dalam kesusastraan atau keindahan didalamnya semua menjadi sempurna.Di dalam
konsep ibd dijelaskan satu persatu yang dimulai dari hubungan baik dengan
manusia yaitu kita harus saling menghormati dan menghargai pendapat dari setiap
manusia dan juga saling tolong – menolong dengan yang lain.Disini diajarkan
nilai – nilai keindahan yang tumbuh diantara sikap – sikap yang dilakukan
dengan manusia yang lain seperti saling tolong – menolong saling menghormati
dan menghargai satu sama lain itulah keindahan – keindahan atau kesusastraan
dalam konsep ibd.
Dan tidak sampai disitu saja di dalam konsep ibd juga
diajarkan bagaimana untuk berhubungan yang baik dengan lingkungan yang ada
disekitar kita antara manusia dengan lingkungannya saling berhubungan dengan
baik, disini juga dapat diambil nilai – nilai keindahan dalam lingkungan
tersebut seperti misalnya manusia saling membersihkan dan merawat lingkungannya
agar menjadi bersih, terawat dan juga indah.Semua juga terangkum dalam
keindahan pada budaya kita yang memiliki berbagai macam adat istiadat yang
tidak pernah punah sampai sekarang.Tapi manusia ada yang belum mengerti tentang
keindahan dalam lingkungannya maupun budayanya, maka dari itu dalam konsep ibd
dijelaskan bagaimana keindahan – keindahan dalam kehidupan yang sebenarnya,
agar manusia dapat memiliki rasa suka dan mencintai dalam lingkungannya dan
juga budayanya itu yang berhubungan dengan kesusastraan.
Kalau seandainya konsep ibd tidak berkesinambungan di dalam
kesusastraan, semua akan terlihat biasa saja dan tidak memiliki keindahaan
karena kita hanya dijelaskan tentang dasar – dasar bagaimana berhubungan yang
baik terhadap manusia, lingkungan dan budayanya.Maka dari itu konsep ibd dalam
kesusastraan sangat berpengaruh penting juga dalam hubungan yang baik antara
manusia, lingkungan dan juga kebudayaannya didalam kehidupan saat ini.Zaman
sekarang banyak manusia yang belum mengerti apa itu keindahan yang sebenarnya
pada manusia, lingkungan dan budayanya padahal kalau mereka sudah mengerti apa
maksud keindahan yang terkandung dalam masing – masing sesuatu tersebut, mereka
akan membuat suatu perubahan besar tentang keindahan yang sebelumnya terlihat
biasa saja mereka akan ubah menjadi keindahan yang luar biasa.
Manusia juga saat – saat ini kreatif bagaimana cara mereka
mengubah diri mereka dan lingkungan disekitarnya menjadi suatu hubungan yang
indah, setiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda – beda dan saling
menciptakan sesuatu yang berbeda –beda pula, tapi diantara perbedaan –
perbedaan itu terdapat suatu nilai keindahan yang luar biasa jika manusia mampu
mengolahnya atau memodifikasinya menjadi sesuatu yang indah itu dengan baik dan
benar.Ketika semua itu menjadi suatu keindahan yang sempurna, keindahan itu
harus selalu dijaga agar tidak rusak dan menjadi tidak indah lagi.Setiap
manusia pasti menginginkan keindahan dalam hidupnya, mereka menginginkan hidup
yang nyaman tapi mereka sendiri pun masih bermalas – malasan atau pasif untuk
mengubah hidupnya menjadi indah, jangankan untuk mengubah hidupnya menjadi
indah terkadang mereka sendiri tidak tahu bagaimana cara merubah diri mereka
menjadi indah dan juga mereka tidak bisa merubah lingkungannya menjadi indah
pula.Maka itulah mereka harus mengikuti konsep ibd dalam kesusastraan agar
mereka mengerti bagaimana cara menciptkan suatu keindahan yang sebenarnya dalam
hidup.
Ada beberapa nilai yang harus dimiliki
oleh sebuah ciptasastra. Nilai-nilai itu adalah : Nilai-nilai estetika,
nilai-nilai moral, dan nilai-nilai yang bersifat konsepsionil. Ketiga nilai
tersebut sesungguhnya tidak dapat dipisahkan sama sekali. Sesuatu yang estetis
adalah sesuatu yang memiliki nilai-nilai moral. Tidak ada keindahan tanpa
moral. Tapi apakah moral itu? Ia bukan hanya semacam sopan santun ataupun
etiket belaka. Ia adalah nilai yang berpangkal dari nilai-nilai tentang
kemanusiaan. Tentang nilai-nilai yang baik dan buruk yang universil. Demikian
juga tentang nilai-nilai yang bersifat konsepsionil itu. Dasarnya adalah juga
nilai tentang keindahan yang sekaligus merangkum nilai tentang moral.
Nilai-nilai estetika kita jumpai tidak hanya dalam bentuk
(struktur) ciptasastra tetapi juga dalam isinya (tema dan amanat) nya. Nilai
moral akan terlihat dalam sikap terhadap apa yang akan diungkapkan dalam sebuah
ciptasastra cara bagaimana pengungkapannya itu. Nilai konsepsi akan terlihat
dalam pandangan pengarang secara keseluruhan terhadap masalah yang diungkapkan di
dalam ciptasastra yang diciptakan.
Sebuah ciptasastra bersumber dari kenyataan-kenyataan yang
hidup di dalam masyarakat (realitas-objektif). Akan tetapi ciptasastra bukanlah
hanya pengungkapan realitas objektif itu saja. Di dalamnya diungkapkan pula nilai-nilai
yang lebih tinggi dan lebih agung dari sekedar realitas objektif. Ciptasastra
bukanlah semata tiruan daripada alam (imitation of nature) atau tiruan daripada
hidup (imitation of life) akan tetapi ia merupakan penafsiran-penafsiran
tentang alam dan kehidupan itu (interpretation of life).
Sebuah ciptasatra mengungkapkan tentang masalah-masalah
manusia dan kemanusian. Tentang makna hidup dan kehidupan. Ia melukiskan
penderitaan-penderitaan manusia, perjuangannya, kasih sayang dan kebencian,
nafsu dan segala yang dialami manusia. Dengan ciptasastra pengarang mau
menampilkan nilai-nilai yang lebih tinggi dan lebih agung. Mau menafsirkan
tentang makna hidup dan hakekat kehidupan.
Sebuah ciptasasra yang baik, mengajak orang untuk merenungkan
masalah-masalah hidup yang musykil. Mengajak orang untuk berkontemplasi,
menyadarkan dan membebaskan dari segala belenggu-belenggu pikiran yang jahat
dan keliru. Sebuah ciptasastra mengajak orang untuk mengasihi manusia lain.
Bahwa nasib setiap manusia meskipun berbeda-beda namun mempunyai
persamaan-persamaan umum, bahwa mereka ditakdirkan untuk hidup, sedang hidup
bukanlah sesuatu yang gampang tapi penuh perjuangan dan ancaman-ancaman.
Ancaman-ancaman yang datang dari luar maupun yang datang dari dalam (diri
sendiri). – sumber : [/http://radaycool.blogspot.com/2012/06/konsep-ibd-dalam-kesusastraan-tulisan.html]
USAHA MANUSIA DALAM MEMPERTAHANKAN KEINDAHAN DALAM BAHASA
DAERAH YANG TERDAPAT DI INDONESIA, BUAT MINIMAL 1 CONTOH KASUS DAN BERIKAN
TANGGAPAN
-Bahasa Daerah sebagai pendukung Bahasa Nasional
Bahasa daerah merupakan bahasa pendukung bahasa Indonesia yang keberadaannya diakui oleh Negara. UUD 1945 pada pasal 32 ayat (2) menegaskan bahwa “Negara menghormati dan memilihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.” dan juga sesuai dengan perumusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, bahwa bahasa daerah sebagai pendukung bahasa nasional merupakan sumber pembinaan bahasa Indonesia. Sumbangan bahasa daerah kepada bahasa Indonesia, antara lain, bidang fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan kosa kata. Demikian juga sebaliknya, bahasa Indonesia mempengaruhi perkembangan bahasa daerah. Hubungan timbal balik antara bahasa Indonesia dan bahasa daerah saling melengkapi dalam perkembangannya.
Contoh Kasus :
Seringkali istilah yang ada di dalam bahasa daerah belum muncul di bahasa indonesia sehingga bahasa indonesia memasukkannya istilah tersebut , contohnya “ gethuk “ { penganan dibuat dari ubi dan sejenisnya yang direbus, kemudian dicampur gula dan kelapa (ditumbuk bersama) } karena di bahasa indonesia istilah tersebut belum ada , maka istilah “ gethuk “ juga di resmikan di bahasa indonesia sebagai istilah dari “ penganan dibuat dari ubi dan sejenisnya yang direbus, kemudian dicampur gula dan kelapa (ditumbuk bersama) “ .
Bahasa daerah merupakan bahasa pendukung bahasa Indonesia yang keberadaannya diakui oleh Negara. UUD 1945 pada pasal 32 ayat (2) menegaskan bahwa “Negara menghormati dan memilihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.” dan juga sesuai dengan perumusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, bahwa bahasa daerah sebagai pendukung bahasa nasional merupakan sumber pembinaan bahasa Indonesia. Sumbangan bahasa daerah kepada bahasa Indonesia, antara lain, bidang fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan kosa kata. Demikian juga sebaliknya, bahasa Indonesia mempengaruhi perkembangan bahasa daerah. Hubungan timbal balik antara bahasa Indonesia dan bahasa daerah saling melengkapi dalam perkembangannya.
Contoh Kasus :
Seringkali istilah yang ada di dalam bahasa daerah belum muncul di bahasa indonesia sehingga bahasa indonesia memasukkannya istilah tersebut , contohnya “ gethuk “ { penganan dibuat dari ubi dan sejenisnya yang direbus, kemudian dicampur gula dan kelapa (ditumbuk bersama) } karena di bahasa indonesia istilah tersebut belum ada , maka istilah “ gethuk “ juga di resmikan di bahasa indonesia sebagai istilah dari “ penganan dibuat dari ubi dan sejenisnya yang direbus, kemudian dicampur gula dan kelapa (ditumbuk bersama) “ .
Tanggapan :
Usaha untuk mempertahankan bahasa daerah adalah dengan tidak melupakan bahasa daerah dari daerah kita masing-masing dan mengusahakan untuk menggunakan bahasa daerah tersebut ketika kita sedang melakukan percakapan informal seperti dengan keluarga ataupun teman, dan jika kita sedang berada di sekolah, di universitas ataupun di tempat kerja dengan percakapan formal setiap harinya, kita dapat menggunakan bahasa ibu kita yaitu bahasa Indonesia.
[Sumber :
-http://wakuadratn.wordpress.com/2011/08/05/hubungan-fungsi-bahasa-daerah-dengan-bahasa-indonesia/
-http://fardelynhacky.blogspot.com/2012/06/bangga-berbahasa-indonesia-dan-bahasa.html]
Usaha untuk mempertahankan bahasa daerah adalah dengan tidak melupakan bahasa daerah dari daerah kita masing-masing dan mengusahakan untuk menggunakan bahasa daerah tersebut ketika kita sedang melakukan percakapan informal seperti dengan keluarga ataupun teman, dan jika kita sedang berada di sekolah, di universitas ataupun di tempat kerja dengan percakapan formal setiap harinya, kita dapat menggunakan bahasa ibu kita yaitu bahasa Indonesia.
[Sumber :
-http://wakuadratn.wordpress.com/2011/08/05/hubungan-fungsi-bahasa-daerah-dengan-bahasa-indonesia/
-http://fardelynhacky.blogspot.com/2012/06/bangga-berbahasa-indonesia-dan-bahasa.html]
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN PANDANGAN HIDUP ATAU FALSAFAH BUDAYA INDONESIA
Falsafah ialah satu disiplin ilmiah yang mengusahakan
kebenaran yang umum dan asas. Perkataan falsafah dalam bahasa Melayu berasal
daripada bahasa Arab فلسفة yang juga berasal daripada perkataan yunani
Φιλοσοφία philosophia, yang bermaksud "cinta kepada hikmah". Secara
umumnya, falsafah mempunyai ciri-ciri seperti berikut:
· Merupakan
satu usaha pemikiran yang tuntas
· Tujuannya
adalah untuk mendapatkan kebenaran
Sehingga kini, ahli-ahli falsafah masih belum mencapai kata
sepakat mengenai takrifan falsafah. Malah ada yang mengatakan bahawa falsafah
merupakan sesuatu yang tidak dapat ditakrifkan. Ini adalah kerana kita dapat
berfalsafah tentang pengertian falsafah1. Maka dengan itulah kita akan menemui
pendapat yang berbeza-beza mengenai takrif falsafah di antara ahli-ahli
falsafah itu sendiri. Bagi rujukan umum, di sini kita hanya mengambil satu
contoh takrif falsafah daripada Drs. Sidi Gazalba:
"Berfalsafah ialah mencari kebenaran dari kebenaran
untuk kebenaran, tentang segala sesuatu yang dimasalahkan, dengan berfikir
secara radikal, sistematik dan sejagat. Apabila seseorang berfikir demikian
dalam menghadapi masalah dalam hubungannya dengan kebenaran, adalah orang itu
telah memasuki falsafah. Penuturan dan uraian yang tersusun oleh pemikirannya
itu adalah falsafah2. Daripada pendapat tersebut, rumusan dapat dibuat bahawa
falsafah seharusnya ditanda dengan caranya iaitu berfalsafah, dan juga
masalahnya iaitu persoalan falsafah. Maka hasilnya adalah karya falsafah."
Pandangan hidup sendiri adalah pendapat atau pertimbangan
yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pandangan
hidup itu adalah sebuah jalur yang dibuat untuk menentukan arah kehidupan
seseorang.
Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari falsafah
ataupun pandangan hidup. Falsafah adalah usaha manusia dlam mencari kebenaran,
sedangkan pandangan hiup adlah pandangan manusia atas kehidupan. Kedua nya
merupakan aspek yang membangun karakter seseorang sekaligus menjadi suatu
arahan hidup.
Di Indonesia sendiri kita mengenal Pancasila. Dikatakan
sebagai filsafat,karena pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang
mendalam yang dilakukan oleh the founding father bangsa Indonesia, kemudian di
tuangkan dalam suatu “ system “ yang tepat. Pancasila sebagai dasar filsafat
negara Indonesia pada hakikatnya adalah sebagaimana nilai-nilainya yang
bersifat fundamental menjadi suatu sumber dari segala sumber hukum dalam negara
Indonesia, menjadi wadah yang fleksibel bagi faham-faham positif untuk
berkembang dan menjadi dasar ketentuan yang menolak faham-faham yang bertentangan
seperti Atheisme dan segala bentuk kekafiran tak beragama, Kolonialisme,
Diktatorisme, Kapitalis, dan lain-lain.
Pancasila sebagai Pandangan Hidup bangsa atau Way of Life
mengandung makna bahwa semua aktifitas kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari
harus sesuai dengan sila-sila daipada Pancasila, karena Pancasila juga
merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki dan bersumber dari
kehidupan bangsa Indonesia sendiri. Nilai-nilai yang dimiliki dan bersumber
dari kehidupan bangsa Indonesia
sendiri. Nilai-nilai tersebut yaitu :
• Nilai dan jiwa Ketuhanan – keagamaan
• Nilai dan jiwa kemanusiaan
• Nilai dan jiwa persatuan
• Nilai dan jiwa kerakyatan – demokrasi
• Nilai dan jiwa keadilan sosial
[sumber: - Wikipedia
PERAN MAHASISWA DALAM MEMPERTAHANKAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI
BAHASA PERSATUAN, BUAT MINIMAL 1 CONTOH
Secara umum bahasa didefinisikan sebagai lambang. Bahasa
adalah alat komunikasi yang berupa system lambang bunyi yang dihasilkan alat
ucap manusia.
Sebagaimana kita ketahui, bahasa terdiri atas kata-kata atau
kumpulan kata. Masing-masing mempunyaimakna, yaitu, hubungan abstrak antara
kata sebagai lambang dengan objek atau konsep yang diwakiliKumpulan kata atau
kosakata itu oleh ahli bahasa disusun secara alfabetis, atau menurut urutan
abjad,disertai penjelasan artinya dan kemudian dibukukan menjadi sebuah kamus
atau leksikon.
Pada waktu kita berbicara atau menulis, kata-kata yang kita
ucapkan atau kita tulis tidak tersusun begitusaja, melainkan mengikuti aturan
yang ada. Untuk mengungkapkan gagasan, pikiran atau perasaan, kitaharus memilih
kata-kata yang tepat dan menyusun kata-kata itu sesuai dengan aturan bahasa.
Seperangkataturan yang mendasari pemakaian bahasa, atau yang kita gunakan
sebagai pedoman berbahasa inilah yangdisebut tata bahasa.
Pada bab berikutnya, sehubungan dengan tata bahasa akan kita
bicarakan secara terperinci fonologi, morfologi, sintaksis, semantikdan
etimologi. Fonologi ialah bagian tata bahasa yang membahas atau mempelajari
bunyi bahasa. Morfologi mempelajari proses pembentukan kata secara gramatikal
besertaunsur-unsur dan bentuk-bentuk kata. Sintaksis membicarakan
komponen-komponen kalimat dan proses pembentukannya. Bidang ilmu bahasa yang
secara khusus menganalisis arti atau makna kata ialah semantik, sedang yang
membahas asal-usul bentuk kata adalah etimologi,
Tetapi, bahasa pada dasarnya lebih dari sekadar alat untuk
menyampaikan informasi, atau mengutarakan pikiran, perasaan, atau gagasan,
karena bahasa juga berfungsi:
a. untuk tujuan praktis: mengadakan hubungan dalam pergaulan
sehari-hari.
b. untuk tujuan artistik: manusia mengolah dan menggunakan
bahasa dengan seindah- indahnya guna pemuasan rasa estetis manusia.
c. sebagai kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain, di
luar pengetahuan kebahasaan.
d.untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelidiki latar belakang sejarah manusia, selama
d.untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelidiki latar belakang sejarah manusia, selama
kebudayaan dan adat-istiadat, serta perkembangan bahasa itu
sendiri (tujuan filologis). Dikatakan oleh para ahli budaya, bahwa bahasalah
yang memungkinkan kita membentuk diri sebagaimakhluk bernalar, berbudaya, dan
berperadaban. Dengan bahasa, kita membina hubungan dan kerja sama,mengadakan
transaksi, dan melaksanakan kegiatan sosial dengan bidang dan peran kita
masing-masing.Dengan bahasa kita mewarisi kekayaan masa lampau, menghadapi hari
ini, dan merencanakan masa depan.
Jika dikatakan bahwa setiap orang membutuhkan informasi itu
benar. Kita ambil contoh, misalnya,mahasiswa. Ia membutuhkan informasi yang
berkaitan dengan bidang studinya agar lulus dalam setiapujian dan sukses meraih
gelar atau tujuan yang diinginkan. Seorang dokter juga sama. Ia
memerlukaninformasi tentang kondisi fisik dan psikis pasiennya agar dapat
menyembuhkannya dengan segera.Contoh lain, seorang manager yang mengoperasikan,
mengontrol, atau mengawasi perusahaan tanpainformasi tidak mungkin dapat
mengambil keputusan atau menentukan kebijakan. Karena setiap orang membutuhkan
informasi, komunikasi sebagai proses tukar-menukar informasi, dengan sendirinya
bahasa juga mutlak menjadi kebutuhan setiap orang.
[Sumber -
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/10/peranan-dan-fungsi-bahasa-indonesia/]