Monday, December 31, 2012

SOFTSKILL - ILMU BUDAYA DASAR






NAMA            : NONI TRIANA HANDAYANI

KELAS           : 2SA03

NPM   : 15611204

MATA KULIAH        : SOFTSKILL (IBD)


UNIVERSITAS GUNADARMA 
http://baak.gunadarma.ac.id/

  
-------------------------------------------------------------

 
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN


 1. Manusia
Manusia dapat dikategorikan sebagai mahluk yang memiliki jiwa dan raga, mahluk yang mempunyai jasad, hayat, ruh dan akal fikiran. Manusia merupakan kesatuan yang saling terkait dan bekerja sama dalam mencapai tujuan.

   1.1 Unsur Manusia :
   a.Jasad
      Yaitu tubuh manusia yang memiliki bentuk yang dapat dilihat
      dan disentuh
   b.Hayat
       Suatu kehidupan dalam bentuk aktifitas
   c.Ruh
      Bersifat  religi  yang  dapat  dikaitkan hubungannya  dengan
      Tuhan

   1.2 Hakekat Manusia :
   a.Manusia sebagai mahluk individu
      Manusia   yang   ingin   memiliki  hal   yang  diinginkan,  serta
      mempunyai  kepribadian  yang  bersifat  rahasia yang  tidak
      boleh diketahui manusia lain
   b.Manusia sebagai mahluk social
      manusia  yang  bersifat  ketergantungan  terhadap   manusia  
      yang  lain  untuk  memenuhi   kebutuhan  dalam  kehidupan.  
      dan  hendaknya  saling  menghargai dan  menghormati Serta
       saling  tolong- menolong  terhadap sesama.
   c.Manusia sebagai mahluk religious
      Tidak sepenuhnya semua yang diusahakan manusia terjadi
       akan pemikiran manusia, tetapi karena adanya  dari sisi  tuhan
       yang  serta merta membantu dalam kehidupan kita. Untuk itu
      manusia diwajibkan bertakwa pada tuhan.

  2. Kebudayaan
Kebudayaan selalu dimiliki oleh setiap manusia, baik individu maupun brmasyarakat. Kebudayaan termasuk semua hasil dari karya, rasa dan cipta masyarakat serta kebiasaan yng dimiliki manusia.

 2.1 Unsur Kebudayaan :
     a.pengetahuan
     b.organisasi
     c.religi
     d.bahasa
     e.kesenian
    
 2.2 Hakekat Kebudayaan :
     a.Kebudayaan yang bersifat ideal
        Yaitu suatu perwujutan dari  ide, gagasan, norma, peraturan
        dan sejenisnya. Hal  ini  bersifat  abstrak,  lokasinya   dalam  
        pikiran   masyarakat  dimana kebudayaan itu hidup.
     b.Kebudayaan yang bersifat kompleks
        Kebudayaan   sebagai    suatu   kompleks   aktifitas   kelakuan
       berpola dari manusia dalam bermasyarakat.seperti mempunyai
      bahasa dan upacara atau tradisi.
    c.Kebudayaan yang bersifat bentuk
      Kebudayaan  sebagai  benda   hasil  karya  manusia. Seperti
      sebuah   maha   Karya   tulisan   dan    patung-patung  yang
      mempunyai   kepemilikan  dari   suatu  lestari   yang  dibuat
      oleh manusia.

3. Hubungan antara manusia dan kebudayaan
Hubungan antara manusia dan kebudayaan secara sederhana adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan merupakan suatu obyek yang dilaksanakan manusia dari sisi lain. Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai diaektis, maksudnya saling terikat  satu  sama  lain. Proses  dialektis  ini  tercipta melalui 3

 tahap yaitu: 
a. Eksternalisasi,   proses   dimana    manusia   mengekspresikan dirinya      dengan membangun dunianya. Melalui eksternalisasi ini masyarakat   menjadi   kenyataan   buatan manusia.

b. Obyektivasi, proses  dimana  masyarakat  menjadi   realisasi obyektif, yaitu suatu  kenyataan  yang  terpisah  dari  manusia dan berhadapan     dengan manusia. Dengan  demikian masyarakat dengan segala pranata     sosialnya akan mempengaruhi  bahkan membentuk perilaku manusia.

c.Internalisasi, proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya   sendiri  agar  dia  dapat  hidup dengan baik,sehingga  manusia  menjadi   kenyataan  yang  dibentuk  oleh masyarakat.
- sumber : [http://tarunakusuma.blogspot.com/2012/03/manusia-dan-budaya-serta-hubungan.html]
 


KONSEPSI IBD DALAM KESUSATRAAN

Konsep ibd adalah sebuah rancangan ilmu budaya dasar yang bertujuan untuk membangun sikap cinta terhadap manusia , lingkungan dan budaya.Di dalam konsep ibd banyak terkandung nilai – nilai keindahan dan etika antara manusia dan lingkungan yang saling berhubungan satu sama lain untuk menciptakan kedamaian dan keindahan dalam hidup.Konsep tersebut pertama – tama diolah lalu diterapkan menjadi suatu acuan untuk menanamkan sikap rasa cinta terhadap manusia dan lingkungan disekitarnya.Sedangkan yang dinamakan dengan kesusastraan adalah sebuah keindahan dalam seni maupun dalam kehidupan,kalau bicara tentang keindahan banyak sekali macamnya tidak Cuma seni yang memiliki keindahan tetapi keindahan itu sendiri adalah merupakan hal – hal atau sesuatu yang sangat menggugah hati,persepsi orang itu berbeda – beda untuk mengungkapkan rasa tentang keindahan itu sendiri.
Konsep ibd dalam kesusastraan sangat berpengaruh terhadap kesusastraan karena dari konsep ibd kita diajarkan nilai – nilai dasar tentang hubungan baik antara manusia, lingkungan dan budaya.lalu itu semua disatukan dalam kesusastraan atau keindahan didalamnya semua menjadi sempurna.Di dalam konsep ibd dijelaskan satu persatu yang dimulai dari hubungan baik dengan manusia yaitu kita harus saling menghormati dan menghargai pendapat dari setiap manusia dan juga saling tolong – menolong dengan yang lain.Disini diajarkan nilai – nilai keindahan yang tumbuh diantara sikap – sikap yang dilakukan dengan manusia yang lain seperti saling tolong – menolong saling menghormati dan menghargai satu sama lain itulah keindahan – keindahan atau kesusastraan dalam konsep ibd.
Dan tidak sampai disitu saja di dalam konsep ibd juga diajarkan bagaimana untuk berhubungan yang baik dengan lingkungan yang ada disekitar kita antara manusia dengan lingkungannya saling berhubungan dengan baik, disini juga dapat diambil nilai – nilai keindahan dalam lingkungan tersebut seperti misalnya manusia saling membersihkan dan merawat lingkungannya agar menjadi bersih, terawat dan juga indah.Semua juga terangkum dalam keindahan pada budaya kita yang memiliki berbagai macam adat istiadat yang tidak pernah punah sampai sekarang.Tapi manusia ada yang belum mengerti tentang keindahan dalam lingkungannya maupun budayanya, maka dari itu dalam konsep ibd dijelaskan bagaimana keindahan – keindahan dalam kehidupan yang sebenarnya, agar manusia dapat memiliki rasa suka dan mencintai dalam lingkungannya dan juga budayanya itu yang berhubungan dengan kesusastraan.
Kalau seandainya konsep ibd tidak berkesinambungan di dalam kesusastraan, semua akan terlihat biasa saja dan tidak memiliki keindahaan karena kita hanya dijelaskan tentang dasar – dasar bagaimana berhubungan yang baik terhadap manusia, lingkungan dan budayanya.Maka dari itu konsep ibd dalam kesusastraan sangat berpengaruh penting juga dalam hubungan yang baik antara manusia, lingkungan dan juga kebudayaannya didalam kehidupan saat ini.Zaman sekarang banyak manusia yang belum mengerti apa itu keindahan yang sebenarnya pada manusia, lingkungan dan budayanya padahal kalau mereka sudah mengerti apa maksud keindahan yang terkandung dalam masing – masing sesuatu tersebut, mereka akan membuat suatu perubahan besar tentang keindahan yang sebelumnya terlihat biasa saja mereka akan ubah menjadi keindahan yang luar biasa.
Manusia juga saat – saat ini kreatif bagaimana cara mereka mengubah diri mereka dan lingkungan disekitarnya menjadi suatu hubungan yang indah, setiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda – beda dan saling menciptakan sesuatu yang berbeda –beda pula, tapi diantara perbedaan – perbedaan itu terdapat suatu nilai keindahan yang luar biasa jika manusia mampu mengolahnya atau memodifikasinya menjadi sesuatu yang indah itu dengan baik dan benar.Ketika semua itu menjadi suatu keindahan yang sempurna, keindahan itu harus selalu dijaga agar tidak rusak dan menjadi tidak indah lagi.Setiap manusia pasti menginginkan keindahan dalam hidupnya, mereka menginginkan hidup yang nyaman tapi mereka sendiri pun masih bermalas – malasan atau pasif untuk mengubah hidupnya menjadi indah, jangankan untuk mengubah hidupnya menjadi indah terkadang mereka sendiri tidak tahu bagaimana cara merubah diri mereka menjadi indah dan juga mereka tidak bisa merubah lingkungannya menjadi indah pula.Maka itulah mereka harus mengikuti konsep ibd dalam kesusastraan agar mereka mengerti bagaimana cara menciptkan suatu keindahan yang sebenarnya dalam hidup.
Ada beberapa nilai yang harus dimiliki oleh sebuah ciptasastra. Nilai-nilai itu adalah : Nilai-nilai estetika, nilai-nilai moral, dan nilai-nilai yang bersifat konsepsionil. Ketiga nilai tersebut sesungguhnya tidak dapat dipisahkan sama sekali. Sesuatu yang estetis adalah sesuatu yang memiliki nilai-nilai moral. Tidak ada keindahan tanpa moral. Tapi apakah moral itu? Ia bukan hanya semacam sopan santun ataupun etiket belaka. Ia adalah nilai yang berpangkal dari nilai-nilai tentang kemanusiaan. Tentang nilai-nilai yang baik dan buruk yang universil. Demikian juga tentang nilai-nilai yang bersifat konsepsionil itu. Dasarnya adalah juga nilai tentang keindahan yang sekaligus merangkum nilai tentang moral.
Nilai-nilai estetika kita jumpai tidak hanya dalam bentuk (struktur) ciptasastra tetapi juga dalam isinya (tema dan amanat) nya. Nilai moral akan terlihat dalam sikap terhadap apa yang akan diungkapkan dalam sebuah ciptasastra cara bagaimana pengungkapannya itu. Nilai konsepsi akan terlihat dalam pandangan pengarang secara keseluruhan terhadap masalah yang diungkapkan di dalam ciptasastra yang diciptakan.
Sebuah ciptasastra bersumber dari kenyataan-kenyataan yang hidup di dalam masyarakat (realitas-objektif). Akan tetapi ciptasastra bukanlah hanya pengungkapan realitas objektif itu saja. Di dalamnya diungkapkan pula nilai-nilai yang lebih tinggi dan lebih agung dari sekedar realitas objektif. Ciptasastra bukanlah semata tiruan daripada alam (imitation of nature) atau tiruan daripada hidup (imitation of life) akan tetapi ia merupakan penafsiran-penafsiran tentang alam dan kehidupan itu (interpretation of life).
Sebuah ciptasatra mengungkapkan tentang masalah-masalah manusia dan kemanusian. Tentang makna hidup dan kehidupan. Ia melukiskan penderitaan-penderitaan manusia, perjuangannya, kasih sayang dan kebencian, nafsu dan segala yang dialami manusia. Dengan ciptasastra pengarang mau menampilkan nilai-nilai yang lebih tinggi dan lebih agung. Mau menafsirkan tentang makna hidup dan hakekat kehidupan.
Sebuah ciptasasra yang baik, mengajak orang untuk merenungkan masalah-masalah hidup yang musykil. Mengajak orang untuk berkontemplasi, menyadarkan dan membebaskan dari segala belenggu-belenggu pikiran yang jahat dan keliru. Sebuah ciptasastra mengajak orang untuk mengasihi manusia lain. Bahwa nasib setiap manusia meskipun berbeda-beda namun mempunyai persamaan-persamaan umum, bahwa mereka ditakdirkan untuk hidup, sedang hidup bukanlah sesuatu yang gampang tapi penuh perjuangan dan ancaman-ancaman. Ancaman-ancaman yang datang dari luar maupun yang datang dari dalam (diri sendiri). – sumber : [/http://radaycool.blogspot.com/2012/06/konsep-ibd-dalam-kesusastraan-tulisan.html]


 

USAHA MANUSIA DALAM MEMPERTAHANKAN KEINDAHAN DALAM BAHASA DAERAH YANG TERDAPAT DI INDONESIA, BUAT MINIMAL 1 CONTOH KASUS DAN BERIKAN TANGGAPAN


-Bahasa Daerah sebagai pendukung Bahasa Nasional
Bahasa daerah merupakan bahasa pendukung bahasa Indonesia yang keberadaannya diakui oleh Negara. UUD 1945 pada pasal 32 ayat (2) menegaskan bahwa “Negara menghormati dan memilihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.” dan juga sesuai dengan perumusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, bahwa bahasa daerah sebagai pendukung bahasa nasional merupakan sumber pembinaan bahasa Indonesia. Sumbangan bahasa daerah kepada bahasa Indonesia, antara lain, bidang fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan kosa kata. Demikian juga sebaliknya, bahasa Indonesia mempengaruhi perkembangan bahasa daerah. Hubungan timbal balik antara bahasa Indonesia dan bahasa daerah saling melengkapi dalam perkembangannya.

Contoh Kasus :
 Seringkali istilah yang ada di dalam bahasa daerah belum muncul di bahasa indonesia sehingga bahasa indonesia memasukkannya istilah tersebut , contohnya “ gethuk “ { penganan dibuat dari ubi dan sejenisnya yang direbus, kemudian dicampur gula dan kelapa (ditumbuk bersama) } karena di bahasa indonesia istilah tersebut belum ada , maka istilah “ gethuk “ juga di resmikan di bahasa indonesia sebagai istilah dari “ penganan dibuat dari ubi dan sejenisnya yang direbus, kemudian dicampur gula dan kelapa (ditumbuk bersama) “ .

Tanggapan :
Usaha untuk mempertahankan bahasa daerah adalah dengan tidak melupakan bahasa daerah dari daerah kita masing-masing dan mengusahakan untuk menggunakan bahasa daerah tersebut ketika kita sedang melakukan percakapan informal seperti dengan keluarga ataupun teman, dan jika kita sedang berada di sekolah, di universitas ataupun di tempat kerja dengan percakapan formal setiap harinya, kita dapat menggunakan bahasa ibu kita yaitu bahasa Indonesia.
[Sumber :
-http://wakuadratn.wordpress.com/2011/08/05/hubungan-fungsi-bahasa-daerah-dengan-bahasa-indonesia/
-http://fardelynhacky.blogspot.com/2012/06/bangga-berbahasa-indonesia-dan-bahasa.html]

 


HUBUNGAN MANUSIA DENGAN PANDANGAN HIDUP ATAU FALSAFAH BUDAYA INDONESIA

  Falsafah ialah satu disiplin ilmiah yang mengusahakan kebenaran yang umum dan asas. Perkataan falsafah dalam bahasa Melayu berasal daripada bahasa Arab فلسفة yang juga berasal daripada perkataan yunani Φιλοσοφία philosophia, yang bermaksud "cinta kepada hikmah". Secara umumnya, falsafah mempunyai ciri-ciri seperti berikut:
·         Merupakan satu usaha pemikiran yang tuntas
·         Tujuannya adalah untuk mendapatkan kebenaran
Sehingga kini, ahli-ahli falsafah masih belum mencapai kata sepakat mengenai takrifan falsafah. Malah ada yang mengatakan bahawa falsafah merupakan sesuatu yang tidak dapat ditakrifkan. Ini adalah kerana kita dapat berfalsafah tentang pengertian falsafah1. Maka dengan itulah kita akan menemui pendapat yang berbeza-beza mengenai takrif falsafah di antara ahli-ahli falsafah itu sendiri. Bagi rujukan umum, di sini kita hanya mengambil satu contoh takrif falsafah daripada Drs. Sidi Gazalba:
"Berfalsafah ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran, tentang segala sesuatu yang dimasalahkan, dengan berfikir secara radikal, sistematik dan sejagat. Apabila seseorang berfikir demikian dalam menghadapi masalah dalam hubungannya dengan kebenaran, adalah orang itu telah memasuki falsafah. Penuturan dan uraian yang tersusun oleh pemikirannya itu adalah falsafah2. Daripada pendapat tersebut, rumusan dapat dibuat bahawa falsafah seharusnya ditanda dengan caranya iaitu berfalsafah, dan juga masalahnya iaitu persoalan falsafah. Maka hasilnya adalah karya falsafah."
Pandangan hidup sendiri adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pandangan hidup itu adalah sebuah jalur yang dibuat untuk menentukan arah kehidupan seseorang.
Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari falsafah ataupun pandangan hidup. Falsafah adalah usaha manusia dlam mencari kebenaran, sedangkan pandangan hiup adlah pandangan manusia atas kehidupan. Kedua nya merupakan aspek yang membangun karakter seseorang sekaligus menjadi suatu arahan hidup.
Di Indonesia sendiri kita mengenal Pancasila. Dikatakan sebagai filsafat,karena pancasila merupakan hasil  perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the founding father bangsa Indonesia, kemudian di tuangkan dalam suatu “ system “ yang tepat. Pancasila sebagai dasar filsafat negara Indonesia pada hakikatnya adalah sebagaimana nilai-nilainya yang bersifat fundamental menjadi suatu sumber dari segala sumber hukum dalam negara Indonesia, menjadi wadah yang fleksibel bagi faham-faham positif untuk berkembang dan menjadi dasar ketentuan yang menolak faham-faham yang bertentangan seperti Atheisme dan segala bentuk kekafiran tak beragama, Kolonialisme, Diktatorisme, Kapitalis, dan lain-lain.
Pancasila sebagai Pandangan Hidup bangsa atau Way of Life mengandung makna bahwa semua aktifitas kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari harus sesuai dengan sila-sila daipada Pancasila, karena Pancasila juga merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki dan bersumber dari kehidupan bangsa Indonesia sendiri. Nilai-nilai yang dimiliki dan bersumber dari kehidupan bangsa Indonesia sendiri. Nilai-nilai tersebut yaitu :
•    Nilai dan jiwa Ketuhanan – keagamaan
•    Nilai dan jiwa kemanusiaan
•    Nilai dan jiwa persatuan
•    Nilai dan jiwa kerakyatan – demokrasi
•    Nilai dan jiwa keadilan sosial
[sumber: - Wikipedia
 


PERAN MAHASISWA DALAM MEMPERTAHANKAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA PERSATUAN, BUAT MINIMAL 1 CONTOH

Secara umum bahasa didefinisikan sebagai lambang. Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa system lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia.
Sebagaimana kita ketahui, bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Masing-masing mempunyaimakna, yaitu, hubungan abstrak antara kata sebagai lambang dengan objek atau konsep yang diwakiliKumpulan kata atau kosakata itu oleh ahli bahasa disusun secara alfabetis, atau menurut urutan abjad,disertai penjelasan artinya dan kemudian dibukukan menjadi sebuah kamus atau leksikon.
Pada waktu kita berbicara atau menulis, kata-kata yang kita ucapkan atau kita tulis tidak tersusun begitusaja, melainkan mengikuti aturan yang ada. Untuk mengungkapkan gagasan, pikiran atau perasaan, kitaharus memilih kata-kata yang tepat dan menyusun kata-kata itu sesuai dengan aturan bahasa. Seperangkataturan yang mendasari pemakaian bahasa, atau yang kita gunakan sebagai pedoman berbahasa inilah yangdisebut tata bahasa.
Pada bab berikutnya, sehubungan dengan tata bahasa akan kita bicarakan secara terperinci fonologi, morfologi, sintaksis, semantikdan etimologi. Fonologi ialah bagian tata bahasa yang membahas atau mempelajari bunyi bahasa. Morfologi mempelajari proses pembentukan kata secara gramatikal besertaunsur-unsur dan bentuk-bentuk kata. Sintaksis membicarakan komponen-komponen kalimat dan proses pembentukannya. Bidang ilmu bahasa yang secara khusus menganalisis arti atau makna kata ialah semantik, sedang yang membahas asal-usul bentuk kata adalah etimologi,
Tetapi, bahasa pada dasarnya lebih dari sekadar alat untuk menyampaikan informasi, atau mengutarakan pikiran, perasaan, atau gagasan, karena bahasa juga berfungsi:
a. untuk tujuan praktis: mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.
b. untuk tujuan artistik: manusia mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah- indahnya  guna pemuasan rasa estetis manusia.
c. sebagai kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain, di luar pengetahuan kebahasaan.
d.untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelidiki latar belakang sejarah manusia, selama
kebudayaan dan adat-istiadat, serta perkembangan bahasa itu sendiri (tujuan filologis). Dikatakan oleh para ahli budaya, bahwa bahasalah yang memungkinkan kita membentuk diri sebagaimakhluk bernalar, berbudaya, dan berperadaban. Dengan bahasa, kita membina hubungan dan kerja sama,mengadakan transaksi, dan melaksanakan kegiatan sosial dengan bidang dan peran kita masing-masing.Dengan bahasa kita mewarisi kekayaan masa lampau, menghadapi hari ini, dan merencanakan masa depan.
Jika dikatakan bahwa setiap orang membutuhkan informasi itu benar. Kita ambil contoh, misalnya,mahasiswa. Ia membutuhkan informasi yang berkaitan dengan bidang studinya agar lulus dalam setiapujian dan sukses meraih gelar atau tujuan yang diinginkan. Seorang dokter juga sama. Ia memerlukaninformasi tentang kondisi fisik dan psikis pasiennya agar dapat menyembuhkannya dengan segera.Contoh lain, seorang manager yang mengoperasikan, mengontrol, atau mengawasi perusahaan tanpainformasi tidak mungkin dapat mengambil keputusan atau menentukan kebijakan. Karena setiap orang membutuhkan informasi, komunikasi sebagai proses tukar-menukar informasi, dengan sendirinya bahasa juga mutlak menjadi kebutuhan setiap orang.
[Sumber - http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/10/peranan-dan-fungsi-bahasa-indonesia/]




Sunday, December 2, 2012

PENGERTIAN ILMU SOSIAL DASAR



NAMA                     : NONI TRIANA
KELAS                   : 2SA03
NPM                       : 15611204

Softskill assignment  1 : Gunadarma University~ 

www.gunadarma.ac.id
www.studentsite.gunadarma.ac.id

 ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


A.            PENGERTIAN ILMU SOSIAL DASAR

Ilmu sosial dasar adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia tentang masalah sosial, dan juga membicarakan hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. Khususnya kehidupan masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian. Ilmu sosial bukanlah suatu bidang keahlian ilmu-ilmu sosial tertentu, tetapi berasal berbagai bidang pengetahuan dalam berbagai ilmu-ilmu sosial seperti, sosiologi, sejarah , antropologi, psikologi sosial.


B.            TUJUAN ILMU SOSIAL DASAR

Tujuan ilmu sosial dasar (ISD) adalah memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial dan lebih memahami dan menyadari bahwa setiap kenyataan sosial dan masalah sosial ada dalam masyarakat dan selalu bersifat kompleks, kita hanya bisa memahaminya secara kritis.


Ilmu pengetahuan dikelompokan dalam beberapa kelompok. Secara umum ilmu pengetahuan dikelompokan menjadi tiga yaitu ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, dan ilmu pengetahuan budaya atau lebih umum disebut ilmu pengetahuan humaniora. Pengelompokan ilmu pengetahuan ini yang mendasari pengembangan Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, dan Ilmu Budaya Dasar.



^^ Bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan 3 golongan :

1. kenyataan-kenyataan social yang ada dala mmasyarakat, yang secara bersama-sama
merupakan masalah social tertentu.

2. konsep-konsep social atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan social dibatasi pada konsep dasar atau elemnter saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah social yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial.

3. masalah-masalh yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan social yang antara yang satu dengan yang lainnya berbeda. (sumber:google.com)