Tuesday, July 2, 2013

13 pertanyaan wirausaha sukses - ayam bakar wong solo

________________________________________________________________ “KARIR&MANAJEMEN PUSPO WARDOYO, PENDIRI RUMAH MAKAN AYAM BAKAR WONG SOLO” 1. Kapan kasus memulai usahanya? Dimana? Apakah dengan usaha yang sama dengan yang sekarang? = Saat beliau berumur 29 tahun, ia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya sebagai PNS guru seni di SMUN 1 karena ingin menjadi seorang pengusaha. Beliau memulai karirnya di kota Solo. Awal usahanya masih sama dengan usahanya yang sekarang. 2. Apakah dia mengembangkan usahanya sebagai usaha mandiri? = Ya. Beliau mengembangkan usahanya dengan cara mandiri. Untuk mendapatkan modal, ia kembali menjadi guru, kali ini SMU di daerah Bagan Siapi-api, Riau. Warung makan miliknya ia tinggalkan. Puspo mempercayakan pengelolaan warungnya pada seorang kerabat. 3. Sumber modal awalnya adalah dana sendiri atau dari luar? Berapakah jumlahnya? = Selama 2 tahun mengajar, 1989-1991, terkumpul uang sekitar Rp 2.400.000. Dengan uang itu ia membeli motor dan sewa rumah kontrakan. Sisanya sekitar Rp 700.000 dipergunakan untuk modal jualan ayam bakar. Puspo lantas membuka warung kaki lima di daerah Polonia, Medan. 4. Dimana di pada saat awal memasarkan produknya? = di daerah Polonia, Medan. 5. Apakah dengan menjual produk yg sama? = Ya benar dengan produk yang sama. ia menjajakan menu siap saji seperti ayam goreng, ayam bakar, dan menu ayam lainnya. 6. Siapa pemilik usaha tersebut dari sejak awal hingga sekarang? = Awalnya, Orang tua Puspo berdagang daging ayam dan membuka warung kecil. Lalu usaha ini diteruskan oleh Puspo yang memiliki keinginan sebagai seorang pengusaha sukses. 7. Apa bentuk kepemilikannya? = Bentuk kepemilikannya : franchisee. “Satu milik sendiri, sisanya milik franchisee”. 8. Berapa tenaga kerja yg dipekerjakan dari awal hingga saat ini? = Awalnya, hanya terdapat sekitar 15 tenaga kerja. Namun, sekarang ini sudah terdapat ±832 tenaga kerja ada di 100 outlet yang tersebar diantaranya di Medan, Banda Aceh, Padang, Solo, Denpasar, Pekanbaru, Surabaya, Semarang, Jakarta, Malang, Yogyakarta dan mulai merambah Sulawesi. 9. Apakah ada orang yg ditunjuk sebagai ketua atau koordinator dalam kegiatan usaha? Bagaimana cara penunjukan ketua/koordinator tersebut? = Tidak ada penunjukan. Dari awal hingga sekarang berdirinya Ayam Bakar Wong Solo, Puspo Wardoyo lah yang selalu mengkoordinasikan semua kegiatan. 10. Pernahkah ada prestasi yg dicapai oleh usaha tersebut? = - Pendiri rumah makan terbaik di Indonesia - Tercatat ada sekitar 106 Rumah Makan Wong Solo yang telah berdiri dari hasil kerja sama dengan mitra-mitranya. 11. Apakah sistem manajemen yg dituju sampai sekarang? = Disamping kualitas makanan (cita rasa harus enak), beda dengan lainnya (diferensiasi), ada hal-hal penting yang harus diperhatikan yaitu, pelayanan, dan Value (nilai). Nama/brand sangat terkait dengan value. 12. Menurut anda, apakah usaha tersebut sukses? Gunakan ttjuh aspek kelayakan usaha! = Menurut saya, usaha Beliau sangatlah sukses karna didukung ole ide dan aspek kelayakan usaha. Rumah Makan Ayam Bakar " Wong Solo " Purwokerto sebagai perusahaan bisnis tentunya juga melakuan bauran pemasaran meliputi: a. Produk Produk yang di hasilkan oleh Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo di golongkan ke dalam dua jenis yaitu makanan dan minuman. b. Harga Penentuan harga pada Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo ada standar dari pusat dimana penetapannya tergantung outlet menurut wilayah dan standar harga bahan baku yang digunakan, serta biaya tenaga kerja. Harga didasarkan pada harga pokok ditambah biaya langsung maupun tidak langsung dan ditambah keuntungan yang diharapkan, selain itu faktor pesaing juga sangat mempengaruhi penentuan harga, oleh harga itu selalu diadakan riset pasar untuk memantau harga-harga pesaing. c. Distribusi Karena sifat dari makanan yang cepat rusak dan tidak tahan lama, disamping itu juga untuk menghindari penurunan kualitas makanan maka Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo menggunakan saluran distribusi langsung yaitu dari produsen kepada konsumen tanpa melalui perantara. Jadi konsumen langsung datang sendiri atau memesan lewat telepon dan pesanan dapat langsung diantar ketujuan. d. Promosi Promosi adalah proses penyampaian informasi persuatif satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang dapat menciptakan pertukaran. Hal ini menjadi bagian pemasaran untuk memberitahukan kepada konsumen sasaran bahwa produk yang baik tersedia di tempat yang benar-benar dengan harga yang tepat. Sebagai perusahaan bisnis jasa, Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo tentunya juga melakukan kegiatan promosi, diantaranya yaitu memasang iklan di radio dan surat kabar, mengadakan kerja sama dengan instansi-instansi atau kantor dan mahasiswa. Selain itu juga membagikan brosur-brosur, memberikan diskon khusus bagi pelanggan yang mempunyai perayaan atau acara-acara tertentu. Pemasangan papan petunjuk arah rumah makan juga ada sekitar 30 papan petunjuk yang ada di pinggir-pinggir jalan. 13. Apakah menurut anda, akan bertahan lama dan berkembang? Jelaskan alasan nya! = Menurut saya, ayam bakar wong solo akan terus berkembang dan bertahan lama karena Puspo wardoyo menerapkan sistem positioning agar dapat bertahan dan terus berkembang dalam lingkungan dan segala penjuru kota maupun luar negeri.

5 ORANG SUKSES DI LINGKUNGAN RT

"Nama : Noni Triana Handayani NPM/Kelas : 15611204/ 2SA03 Mata Kuliah : SoftSkill "Kewirausahaan" Tugas : 5 orang sukses di lingkungan RT 1.) NAMA : IDA NURHASANAH ALAMAT : JL. RASAMALA 2 / RT 008 RW 09 NO: 12 JENIS KELAMIN : PEREMPUAN UMUR : 46 TAHUN PEKERJAAN : TUKANG PIJAT/URUT LAMA KERJA : 6 TAHUN TENAGA KERJA : 7 ORANG 2.) NAMA : EDDY SUDJANA ALAMAT : JL. RASAMALA 2 / RT 008 RW 09 NO: 4 JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI UMUR : 28 TAHUN PEKERJAAN : STUDIO FOTOGRAFER LAMA KERJA : 2 TAHUN TENAGA KERJA : 37 ORANG 3.) NAMA : H. GUNTUR ALAMAT : JL. RASAMALA 2 / RT 008 RW 09 NO: 22 JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI UMUR : 51 TAHUN PEKERJAAN : PEMILIK WARUNG MAKAN LAMA KERJA : ------ TENAGA KERJA : 8 ORANG 4.) NAMA :SUGIYONO ALAMAT : JL. RASAMALA 2 / RT 008 RW 09 NO: 7 JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI UMUR : 55 TAHUN PEKERJAAN : PEGAWAI NEGERI SIPIL LAMA KERJA : 14 TAHUN TENAGA KERJA : ------ 5.) NAMA : AGUS SUHERMAN ALAMAT : JL. RASAMALA 2 / RT 008 RW 09 NO: 11 JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI UMUR : 32 TAHUN PEKERJAAN : PEGAWAI NEGERI SIPIL LAMA KERJA : 8 TAHUN TENAGA KERJA : ---------

MAKALAH PEMASARAN

MAKALAH PEMASARAN (KELOMPOK) BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berwirausaha dapat memberikan manfaat ekonomi sepanjang waktu baik bagi diri sendiri ataupun perkembangan perekonomian suatu bangsa. Memulai usaha atau mengembangkan bisnis usaha yang sudah ada, sudah pasti memerlukan pengorbanan yang cukup besar dan selalu dihadapkan pada ketidakpastian dan risiko yang tinggi. Risiko di dalam hal ini merupakan suatu kendala di dalam berwirausaha yang berasal dari berbagai macam faktor, salah satunya adalah aspek pemasaran yakni mengenai bagaimanakah cara produk kita dapat terjual dengan kuantitas yang tinggi, dikenal masyarakat luas dan pada akhirnya menghasilkan keuntungan yang besar. Di dalam berwirausaha haruslah memiliki kejelian di dalam melihat peluang pasar yang akan digunakan. Karena aspek pasar akan sangat mempengarui omset penghasilan dari suatu usaha yang dijalankan tadi, omset dari penghasilan itu sendiri tentunya juga akan menentukan berlangsung atau tidaknya suatu usaha yang dijalankan. akan tetapi sering kita jumpai para wirausaha kita sering tidak memperdulikan hal-hal yang berkaitan dengan strategi-strategi pemasaran, pada umumnya mereka hanya mengoptimalkan hal-hal mengenai produk secara keseluruhan baik kualitas ataupun varietas. Walaupun faktor produk juga merupakan faktor yang sangat penting di dalam berwirausaha, terkenalnya brand atau merk suatu produk tidak akan lepas dari aspek pemasaran itu sendiri, tetapi para wirausahawan pada umumnya tidak mengetahui apa yang menjadi penyebab mengapa pemasaran produk mereka gagal. Apabila suatu pemasaran produk di dalam berwirausaha mengalami kendala maka dapat ditafsirkan penjualan produk tadi akan tidak optimal bahkan usaha itu sendiri akan bangkrut dan mengalami kerugian yang besar. Berlandaskan dari hal-hal tersebut maka penulis di dalam makalah ini akan membahas mengenai upaya mengatasi kendala pemasaran di dalam berwirausaha yang diharapkan mampu memberi solusi di dalam mengatasi kendala di dalam berwirausaha. 1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam makalah ini adalah seperti : 1. Kendala – kendala apakah yang sering terjadi pada pemasaran? 2. Definisi serta solusi dalam kendala pemasaran 1.3 TUJUAN PENULISAN Ada pula tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah, seperti berikut : 1. Memberikan solusi-solusi yang mungkin dapat meningkatakan pemasaran. 2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang ada dalam pemasaran. BAB II PEMBAHASAN 2.1 DEFINISI PEMASARAN 1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis. 2. Pemasaran adalah suatu kegiatan yang mengusahakan agar produk yang dipasarkannya itu dapat diterima dan disenangi oleh pasar. 3. Pemasaran adalah kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen, menghasilkan barang atau jasa, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa. Hasil dari suatu studi lintas negara yang dilakukan oleh James dan Akrasanee (1988) di dalam Tulus T.H. tambunan menyatakan di sejumlah negara ASEAN menunjukan bahwa pemasaran adalah termasuk growth constraints yang dihadapi oleh banyak pengusaha kecil dan menengah (masalah ini dijumpai tidak terlalu serius di Singapura). Studi ini menyimpulkan bahwa jika UKM yang di dalamnya terdapat para wirausahawan tidak melakukan perbaikan yang cukup di semua aspek-aspek yang terkait dengan pemasaran seperti kualitas produk dan kegiatan promosi maka sulit sekali bagi UKM untuk dapat turut berpartisipasi dalam era perdagangan bebas. Definisi pemasaran sebenarnya tidaklah netral, pemasaran dapat didefinisikan tergantung pada pihak-pihak yang berada didalamnya. Beberapa definisi pemasaran sebagai berikut: WY. Stanton, bahwa pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial. H. Nystrom mendefinisikan pemasaran sebagai suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. Philip dan Duncan menjelaskan pemasaran adalah sesuatu yang meliputi semua langkah yang dipakai atau dibutuhkan untuk menempatkan barang yang bersifat tangible ke tangan konsumen. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika Serikat / American Marketing Association menjelaskan bahwa pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan usaha pedagangan yang diarahkan pada aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Kesimpulan yang dapat kita ambil bahwa pemasaran adalah konsep sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan serta inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. 2.2 PERMASALAHAN PEMASARAN DALAM BERWIRAUSAHA Suatu jenis usaha yang mampu bertahan dalam menghadapi segala permasalahan yang ada dan mampu menang dalam persaingan bisnis adalah mereka yang mampu membaca peluang pasar dengan memenuhinya dan memproduksi apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Suatu usaha yang berhasil mencapai tujuannya sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam memasarkan barang dan jasa. Hal ini adalah tugas dari fungsi pemasaran untuk jeli membaca setiap peluang yang ada dalam memenuhi kebutuhan pelanggan serta memasarkan produknya. Pemasaran sering dianggap sebagai salah satu kendala yang kritis bagi perkembangan suatu usaha seperti pada UKM pada saat memulai usahanya. Di dalam hal ini para wirausahawan haruslah jeli dan mencari jalan yang dianggap paling jitu untuk mengantisipasi kegagalan pemasaran di dalam berwirausaha tersebut. Kesalahan Pemasaran pada dasarnya akan berpengaruh langsung terhadap omset penjualan suatu produk yang ditawarkan. 2.3 UNSUR-UNSUR PEMASARAN 1. Produk-(Product) Merupakan barang fisik, jasa ataupun kombinasi keduanya, yang ditawarkan kepada pasar sasaran. Produk merupakan elemen marketing mix yang pertama yang perlu kita ketahui, untuk dapat menyusun bauran pemasaran selanjutnya yang sesuai dengan jenis produk tersebut. 2. Harga/tarif (Price) Merupakan sejumlah uang yang harus dikeluarkan pelanggan untuk memperoleh produk hasil perusahaan. Dalam mempertimbangkan harga harus diperhatikan tingkat permintaan produk, perkiraan biaya produksi, harga produk pesaing, situasi dan kondisi persaingan serta pasar sasaran, Groth (Journal of management decision, 1995). 3. Tempat(Place) Merupakan perencanaaan dan pelaksanaan program penyaluran produk melalui lokasi pelayanan yang tepat, sehingga produk berada pada tempat yang tepat, pada waktu yang tepat dengan jumlah yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Untuk produk industri manufaktur place diartikan sebagai saluran distribusi (zero channel, two level channels, dan multilevel channels ) sedangkan untuk produk industri jasa place diartikan sebagai tempat pelayanan jasa/Lokasi pelayanan jasa yang digunakan dalam memasok jasa kepada pelanggan yang dituju merupakan keputusan kunci. Keputusan mengenai lokasi pelayanan yang akan digunakan melibatkan pertimbangan bagaimana penyerahan jasa kepada pelanggan dan dimana itu akan berlangsung. 4. Promosi(Promotion) Merupakan kombinasi dari variabel-variabel periklanan, penjualan tatap muka, promosi penjualan, dan publisitas yang dilakukan perusahaan dalam upaya mengkomunikasikan produk kepada para pelanggan (konsumen), sehingga para pelanggan (konsumen) termotivasi/terdorong untuk melakukan pembelian. Orang (People); adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam menjalankan segala aktifitas perusahaan, dan merupakan faktor yang memegang peranan penting bagi semua organisasi. Dalam perusahaan jasa unsur people ini bukan hanya memainkan peranan penting dalam bidang produksi atau operasional saja, tetapi juga dalam melakukan hubungan kontak langsung dengan konsumen. Perilaku orang-orang yang terlibat langsung ini sangat penting dalam mempengaruhi mutu jasa yang ditawarkan dan image perusahaan jasa yang bersangkutan. 5. Sarana Fisik (Physical Evidence) Merupakan suatu hal yang secara nyata turut mempengaruhi keputusan konsumen, untuk membeli dan menggunakan produk jasa yang ditawarkan. Unsur-unsur yang termasuk di dalam physical evidence antara lain lingkungan fisik, dalam hal ini bangunan fisik, perabot/peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-barang lainnya yang disatukan dengan service yang diberikan seperti tiket, sampul, label, dan lain sebagainya. Selain itu atmosfir dari perusahaan yang menunjang seperti visual, aroma, suara, tata ruang,dll. 6. Proses(Process) Mempunyai arti suatu upaya perusahaan dalam menjalankan dan melaksanakan aktifitasnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya. Untuk perusahaan jasa, kerjasama antara marketing dan operasional sangat penting dalam elemen process ini, terutama dalam melayani segala kebutuhan dan keinginan pelanggan (konsumen) secara cepat dan tepat. 2.4 KENDALA-KENDALA PEMASARAN Di dalam kendala pemasaran di bagi menjadi dua aspek yaitu aspek internal dan aspek eksternal. A. Kendala Internal Jika di lihat dari aspek internal permasalahan pemasaran di dalam berwirausaha yakni sebagai berikut : 1. Perencanaan strategi pemasaran tidak matang. Perencanaan strategi pemasaran sering tidak diperhatikan oleh para wirausahawan. Mereka melakukan distribusi pemasaran produk miliknya tidak berdasarkan aspek-aspek pemasaran tertentu dan tanpa direncanakan terlebih dahulu. strategi pemasaran tidak dibuat secara matang akan menimbulkan pemasaran tidak diorientasikan kepada pelanggan dan membuat produk tersebut tidak laku dijual. 2. Target pasar yang terlalu lebar Target pasar yang terlalu lebar pada dasarnya merupakan kesalahan di dalam perencanaan suatu usaha yang tidak dipertimbangkan terlebih dahulu. para pebisnis biasanya menetapkan tujuan target pemasaran kepada semua orang, mereka hanya berpikiran hanya ingin memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya di dalam usahanya itu tanpa memikirkan faktor-faktor lainnya. jikapun produk dan atau jasa yang ditawarkan bisa digunakan oleh semua orang, namun perlu kita ketahui tidak semua orang datang untuk membeli produk kita maka dari hal itu perlu ada spesifikasi pasar khusus untuk menempatkan produk kita dimana ditempat itu produk kita dibutuhkan oleh banyak orang. 3. Target pasar yang salah Target pasar yang salah merupakan suatu hal yang sering terjadi di dalam berwirausaha. Seharusnya perlu perencanaan yang matang sebelum menetapkan target pasar ataupun target konsumen. para wirausahawan kadang menjual produknya ke sasaran konsumen yang tidak tepat, hal ini membuat produk yang ditawarkan tidak diminati oleh konsumen. Misalnya, seorang pengusaha menjual produk lukisan dan target pasarnya adalah masyarakat di daerah pemukiman yang mereka berpenghasilan pas-pas-an ataupun pada daerah kumuh. Sudah dapat dipastikan omset penjualan produk mereka akan sangat rendah. 4. Tidak melaksanakan bauran pemasaran (Marketing Mix) secara optimal. Yaitu tidak ada pengujian efektivitas iklan, harga, kemasan produk. Biasanya seorang wirausahawan di dalam pembuatan iklan tidak efektif atau dalam kata lain dapat disebutkan iklan yang dibuat tersebut tidak membuat para konsumen yang berpotensi sadar akan barang atau jasa tertentu dan kebutuhan mereka akan barang dan jasa tersebut selain hal tersebut para wirausahawan kita biasanya tidak bisa memahami kebutuhan pelanggan. Seorang wirausahawan kadang tidak mengetahui apa yang paling penting buat pelanggan atau konsumennya. Walaupun, harga yang ditawarkan murah dan barangnya berkualitas, kadang seorang wirausaha tidak melaksanakan pelayanan yang baik cepat dan memuaskan. Selain hal tersebut kadang para wirausahawan tidak memperhatikan tempat atau lokasi di dalam hal penawaran produknya padahal hal ini sangatlah penting sebagai pendukung tingginya tingkat penghasilan para wirausahawan. 5. Masalah pemasaran yang dipengaruhi oleh harga. Yang merupakan bagian dari bauran pemasaran, wirausahawan kita di dalam penawaran harga produknya sering memberikan penawaran harga yang tidak terjangkau, ataupun yang terjadi adalah kesalahan penetapan harga oleh para wirausaha. Dan menganggap harga merupakan variabel terpisah dari bauran pemasaran yang lain, bukan merupakan unsur intrinsik dari segi penentuan posisi pasar. 6. Sasaran dan tujuan yang kurang tepat. Setiap usaha baru hendaknya menetapkan sasaran dan tujuan yang akan menuntun perusahaan melalui pembuatan keputusan jangka panjang. Tujuan atau sasaran tersebut berisi pernyataan yang melibatkan manajemen dan program pemasaran pada arah yang terbatas. Sasaran atau tujuan tersebut mudah mengalami perubahan oleh wiraswastawan dan dianggap bisa dikendalikan. Akan tetapi, harus dipahami bahwa tujuan dan sasaran adalah berarti garis pedoman jangka panjang dan perubahan konstan akan menunjukkan ketidakstabilan dan ketidakamanan bagian manajemen. 7. Jumlah pemasok yang tidak mencukupi. Pemasok yang digunakan umumnya didasarkan pada sejumlah faktor, seperti harga, waktu penyerahan, kualitas, bantuan manajemen, dan lain-lain. Pada beberapa kasus, di mana bahan mentah langka atau hanya ada beberapa pemasok bahan mentah atau suku cadang tertentu, wiraswastawan mempunyai kendali yang kecil atas keputusan. Karena harga pasokan, waktu penyerahan, dan lain-lain mempunyai dampak pada banyak keputusan pemasaran, penting sekali memasukkan faktor-faktor tersebut dalam rencana pemasaran. 8. Manajemen yang tidak terorganisir. Sangat penting bagi suatu organisasi jika ingin memproduksi sebuah barang/jasa yang baru untuk memberikan tanggung jawab terhadap dampak dalam perencanaan pasar dari wiraswastawan. Banyak pemasaran yang di launching tanpa melakukan manajemen apapun. Hal ini berdampak fatal bagi para wiraswastawan. 9. Recana finansial yang tidak diatur secara matang. Dalam sebuah pemasaran produk baru, hal yang paling penting adalah mengatur finansial serta memikirkannya secara matang dan rapi. Rencana finansial hendaknya menguraikan kebutuhan finansial dari usaha baru tersebut. B. Kendala Eksternal Sedangkan kendala eksternal pemasaran di dalam berwirausaha dapat di rinci sebagai berikut : 10. Tekanan-tekanan persaingan. Baik di pasar domestik dari produk-produk serupa buatan UB dan impor, maupun di pasar ekspor. Saat ini, di Negara-negara Asia yang terkena krisis seperti Indonesia, Filipina dan korea selatan, masalah pemasaran bisa menjadi masalah serius, karena sebagai salah satu efek dari krisis tersebut akses ke kredit bank menjadi sulit (kalau tidak dapat dikatakan tertutup sama sekali). 11. Kekurangan informasi yang akurat dan up to date. Mengenai peluang-peluang pasar di dalam maupun diluar negeri dan peraturan-peraturan mengenai tata niaga pemasaran regional atau internasional di dalam konteks AFTA, Masyarakat Eropa (UE) dan WTO / GATT dan aspek-aspek legal lain seperti kesepakatan-kesepakatan internasional mengenai larangan penggunaan buruh, anak-anak, lingkungan hidup, dan hak asasi manusia (HAM) yang dikaitkan dengan perdagangan internasional. 12. Dumping dan Anti Dumping. Kebijakan ini membuat para pengusaha kita manjadi terhambat di dalam menembus pasar global atau paling tidak dapat mempertahankan pangsa ekspor ke luar negeri. Dengan kebijakan Dumping ataupun Anti Dumping negara tujuan ekspor para wirausahawan mampu menjual barang yang serupa seperti yang kita ekspor dengan harga yang lebih murah ataupun sebaliknya mereka membeli barang ekspor wirausahawan kita dengan harga yang sangat murah. 13. Masalah pada lingkungan kebudayaan. Evaluasi perubahan kebudayaan mungkin mempertimbangkan pergeseran pada populasi menurut demografi (contohnya, dampak ledakan penduduk atau pertumbuhan para manula dalam komposisi penduduk), perubahan sikap (seperti cintailah produk buatan dalam negeri), kecenderungan dalam kecelakaan kerja, tuntutan upah minimum, kesehatan, dan nutrisi. Semuanya mungkin mempunyai implementasi perencanaan. Pada beberapa kasus, ketersediaan para ahli tertentu mungkin tidak bisa dikendalikan (misalnya kelangkaan tipe manajer teknis). Wiraswastawan harus membangun tim manajemen efektif dan memberikan tanggung jawab kepada mereka untuk mengimplementasikan rencana pemasaran. 14. Timbulnya rasa persaingan ataupun lingkungan saing. Sebagian besar wiraswastawan umumnya menghadapi ancaman potensial dari perusahaan yang lebih besar. Wiraswastawan harus bersiap-siap dengan ancaman tersebut dan hendaknya membuat rencana pemasaran yang menguraikan strategi paling efektif dalam lingkungan persaingan. 15. Kekurangan dan tidak meneliti bahan mentah yang dibutuhkan. Juga cukup sulit untuk meramalkan kekurangan bahan mentah. Adalah gagasan baik bagi wiraswastawan untuk membentuk hubungan kuat dengan pemasok dan sensitif terhadap ancaman adanya kelangkaan bahan mentah. Jika terdapat kelangkaan bahan mentah, wiraswastawan harus membuat perencanaan sumber alternatif dari bahan mentah tersebut. Banyak usaha pemula berakhir karena kelangkaan bahan mentah. Mungkin sangat sulit mendapatkan sumber alternatif yang mapan. Akan tetapi, kesadaran akan resiko akan menyelamatkan wiraswastawan dalam mempertahankan usahanya dan memungkinkan mereka mendiversifikasi usahanya atau menutup usaha sebelum mengalami kerugian besar. Dan berikut ini adalah beberapa masalah pemasaran yang sering timbul di sekitar kita, sebagai berikut : 16. Rendahnya kemampuan tawar-menawar. Kemampuan wirausaha dalam penawaran produk yang dihasilkan masih terbatas karena keterbatasan modal yang dimiliki, sehingga ada kecenderungan produk-produk yang dihasilkan dijual dengan harga yang rendah. 17. Kurang tersedianya informasi pasar. Informasi pasar merupakan faktor yang menentukan apa yang diproduksi, di mana, mengapa, bagaimana dan untuk siapa produk dijual. Dengan keuntungan terbaik. Oleh sebab itu informasi pasar yang tepat dapat mengurangi resiko usaha sehingga pedagang dapat beroperasi dengan margin pemasaran yang rendah dan memberikan keuntungan bagi pedagang itu sendiri, produsen dan konsumen. 18. Rendahnya kualitas sumber daya manusia Sumber daya manusia, khususnya untuk para wirausahawan di daerah pedesaan masih sangat rendah. Rendahnya kualitas sumber daya manusia ini tidak pula didukung oleh fasilitas pelatihan yang memadai, sehingga penanganan produk masih belum baik. 19. Kurang jelasnya jaringan pemasaran. Produsen dan/atau pedagang dari daerah sulit untuk menembus jaringan pemasaran yang ada di daerah lain karena pihak-pihak yang terlibat dalam jaringan pemasaran tersebut dan tempat kegiatan berlangsung tidak diketahui. Di samping itu, tidak diketahui pula aturan-aturan yang berlaku dalam sistem tersebut. Hal ini menyebabkan produksi yang dihasilkan mengalami hambatan dalam hal perluasan jaringan pemasaran. 20. Berfluktuasinya harga. Harga produksi hasil pangan yang selalu berfluktuasi tergantung dari perubahan yang terjadi pada permintaan dan penawaran. Naik turunnya harga dapat terjadi dalam jangka pendek yaitu per bulan, per minggu bahkan perhari atau dapat pula terjadi dalam jangka panjang. Pada saat musim produk melimpah harga rendah, sebaliknya pada saat tidak musim harga meningkat drastis. 2.5 SOLUSI KENDALA PEMASARAN Dari 20 kendala pemasaran yang telah dirumuskan diatas, maka kami ingin memberi 3 solusi dari 3 kendala yang ada. Solusi untuk masalah yang telah kami pilih diantaranya adalah : 1. SOLUSI : STRATEGI PEMASARAN YANG TIDAK MATANG. Sebelum seorang wirausahawan memasarkan suatu produk maka diperlukan suatu perencanaan yang jelas dan matang agar tidak terjadi kendala yang menyebabkan kerugian di dalam memproduksi suatu produk ataupun akibat yang bersifat negatif lainnya terhadap produksi seperti rendahnya omset pembelian oleh konsumen. Untuk mempertajam fokus dari rencana pemasaran, seorang wirausahawan harus mengenal pasar dengan sempurna. Untuk melaksanakan hal itu di dalam perencanaan pemasaran diperlukan berbagai langkah yang harus dilaksanakan didalamnya yakni sebagai berikut : A. Penentuan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Seorang wirausaha seharusnya melakukan penelitian atau riset pasar sebelum memulai usaha. Riset pasar haruslah diarahkan kepada aspek atau kebutuhan konsumen, yakni dapat diketahui melalui riset dengan aspek sebagai berikut : 1). Berapa Usia Konsumen 2). Jenis Kelamin (pria atau wanita) 3). Apa pendidikan mereka 4). Berapa penghasilan mereka 5). Apa Jabatan mereka 6). Apa yang menjadi pilihan mereka dalam membeli 7). Produk, jasa-jasa pelayanan, dan manfaat apa yang mereka beli dari produk tadi. 8). Bagaimana pola beli konsumen 9). Cara menarik konsumen (Promosi, iklan) 10). Cara memperoleh lebih banyak pelanggan. B. Memilih pasar sasaran khusus (special target market) Setelah seorang wirausahawan mengetahui mengenai sesuatu hal tentang produk yang diinginkan oleh konsumen maka langkah yang harus diambil oleh seorang wirausahawan selanjutnya adalah memilih pasar sasaran khusus. Ada tiga jenis pasar sasaran khusus yaitu pasar individual (individual market), pasar khusus (niche market), segmentasi pasar (market segmentation). C. Menempatkan strategi pemasaran dalam persaingan Strategi pemasaran pada dasarnya sangat tergantung pada keadaan lingkungan persaingan pasar yang ada. Persaingan dapat berasal dari domestik ataupun dari luar ataupun pasar eksport maka dari itu diperlukan strategi-strategi tersendiri di dalam hal ini. Ada enam strategi untuk memenuhi permintaan dari lingkungan yang bersaing : 1) Berorientasi pada pelanggan (customer orientation) produk di buat sesuai dengan kebutuhan konsumen atau produk dibuat seperti keinginan konsumen sehingga menciptakan kepuasan konsumen apabila produk tersebut di pakai. 2) Kualitas (quality), ialah mengutamakan Total Quality Management (TQM) yaitu efektif, efisien dan tepat. 3) Kenyamanan (convenience), yaitu memfokuskan perhatian pada kesenangan hidup, kenyamanan dan kenikmatan. 4) Inovasi (innovation), yakni harus berkonsentrasi untuk berinovasi dalam produk, jasa maupun proses. Suatu produk diperlukan suatu inovasi di dalam strategi penjualannya agar pelanggan atau konsumen tidak bosan dengan strategi pemasaran yang telah dibuat sebelumya. Maka dari itu bagian pemasaran haruslah cermat di dalam melihat situsi pasar. 5) Kecepatan (speed) atau disebut juga Time Compression Management (TCM), yang diwujudkan dalam bentuk: Kecepatan untuk menepatkan produk baru di pasar dan kecepatan memperpendek waktu untuk merespons keinginan dan kebutuhan pelanggan. (customer respone time) 6) Pelayanan dan kepuasan pelanggan. D. Pemilihan strategi pemasaran Strategi pemasaran pada dasarnya adalah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi pemasaran. Untuk menarik para konsumen seharusnya para wirausahawan dapat merekayasa indikator yang terdapat dalam bauran pemasaran (marketing mix), yaitu probe, product, price, place, promotion. 2. SOLUSI : Melaksanakan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Secara Tepat Cara pengusaha mempengarui konsumennya merupakan hal yang memerlukan perencanaan dan pengawasan secara matang serta perlu dilakukan tindakan-tindakan konkrit dan terprogram. Untuk keperluan tersebut pengusaha melakukan tindakan-tindakan yang dipadukan dan disebut Bauran Pemasaran (Marketing Mix). Tindakan itu terdiri dari lima macam yaitu mengenai probe, Product, price, place dan promotion, perpaduan antara lima macam aspek tersebut merupakan senjata yang harus dimiliki oleh para wirausaha di dalam memasarkan produknya, yang akan diuraikan sebagai berikut : A. Penelitian dan Pengembangan pasar atau Probe Penelitian dan Pengembangan pasar atau Probe dilakukan dengan berbagai cara yakni sebagai berikut : 1. Berorientasi pada konsumen Pada suatu usaha di dalam pengembangan pasar diperlukan suatu sikap yang menekankan kepada kepuasan para pelanggan ataupun konsumen. 2. Kualitas Agar produk yang diciptakan oleh para wirausahawan mampu diterima di pasar internasional maka seharusnya seorang wirausahawan mampu meningkatkan kualitas barang yang dibuatnya. Perbaikan kualitas suatu produk terangkum dalam Total Quality Management (TQM). 3. Kenyamanan Untuk memberikan pelayanan yang menyenangkan harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Lokasi usaha harus dekat dengan pelanggan. b. Berikan kemudahan-kemudahan kepada pelanggan c. Tentukan jam kerja yang menyenangkan d. Tetapkan apakah barang perlu diantar atau tidak e. Berikan kemudahan untuk menggunakan cara kredit 4. Inovasi Perubahan pasar yang sangat cepat menuntut seorang wirausahawan harus secara terus menerus melakukan inovasi terhadap produknya, agar tidak ditinggal oleh para pelanggannya. Beberapa bentuk inovasi yang lazim digunakan adalah bentuk produk baru, perbedaan teknik / cara, dan pendekatan baru dalam memperkenalkannya. 5. Kecepatan Kecepatan disebut Time Compression management (TCM), yang memiliki dua aspek, yaitu : mempercepat produk baru ke pasar, dan memperpendek waktu dalam merespons permintaan pelanggan baik dalam memproses produk maupun dalam mendistribusikan atau menyampaikannya. 6. Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan Seorang wirausaha haruslah mengetahui bahwa cara yang terbaik untuk menarik dan mempertahankan pelanggan adalah menyajikan sebuah pelayanan yang baik yang tidak dapat disaingi oleh pesaing lainnya. B. Produk (product) Pengusaha dapat mempengarui konsumennya lewat produk yang ditawarkan kepada konsumennya itu, maka dari itu produk haruslah dibuat dengan baik dan berkualitas agar produk diminati oleh para konsumen. Disamping itu seorang pengusaha dapat pula memberikan harga yang rendah serta memberikan diskon / potongan harga, mencantumkan harga obral serta harga cuci gudang dan sebagainya. Dengan cara penetapan harga semacam ini akan menarik perhatian serta mendorong konsumen untuk segera melakukan transaksi pembelian agar tidak terlewatkan kesempatan yang terbatas waktunya bagi berlakunya harga obral tersebut. C. Tempat (place) Tempat yang strategis, menyenangkan, aman dan efisien merupakan tempat yang menarik bagi konsumen. D. Harga (price) Wirausaha di dalam menentukan harga yang tepat haruslah memerlukan banyak pilihan yang berdasarkan pada informasi, fakta, dan analisis di lapangan. Wirausaha harus mempertimbangkan berbagai faktor sebelum menentukan harga. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan yakni sebagai berikut: 1. Biaya barang dan jasa. 2. Permintaan dan penawaran pasar. 3. Antisipasi volume penjualan produk dan jasa. 4. Harga pesaing 5. Kondisi ekonomi 6. Lokasi usaha 7. Fluktuasi musiman 8. Faktor psiklogis pelanggan 9. Bunga kredit dan bentuk kredit 10. Sensitivitas harga pelanggan (elastisitas permintaan). E. Promosi Promosi adalah cara mengkomunikasikan barang dan jasa yang ditawarkan supaya konsumen mengenal dan membeli. Tujuan promosi adalah untuk memperkenalkan barang dan jasa agar diketahui, dibutuhkan dan diminta oleh konsumen. Komponen-komponen strategi promosi mencakup: 1. Iklan, melalui media cetak(majalah, surat kabar) atau elektronik (radio, dll) 2. Penjualan langsung. 3. Promosi penjualan 4. Publisitas. 5. Waraniaga mempromosikan barang langsung. 3. SOLUSI: (Dumping/anti dumping) Bekerja Sama Dengan Wirausahawan Luar Negeri Wirausaha dapat mengadakan kerja sama dengan pengusaha luar negeri, hal ini dimaksudkan agar mereka dapat menjalin hubungan yang saling menguntungkan satu sama lainnya. Selain hal tersebut untuk masalah kebijakan-kebijakan ekspor yang menghambat perkembangan usaha dan telah ditetapkan oleh suatu negara pengimpor seperti dumping ataupun anti dumping dapat dipecahkan secara bersama-sama, agar masing-masing pihak tidak ada yang dirugikan. Selain hal itu seorang wirausaha dapat bekerja sama di dalam menciptakan produk bersama-sama, saling tukar menukar keahlian ataupun IPTEK agar produksi produk kita semakin maju dan menyebar di seluruh dunia.

ANALISIS WIRAUSAHA SUKSES

Wawancara dan Pengamatan Usaha Kecil Menengah Makalah ini berisikan hasil wawancara saya dengan dua orang pemilik usaha restoran kelas menengah, yang sangat sukses.Bpk. H.Guntur S. dan Ibu Hj. Nuryatun. Mereka adalah pemilik sekaligus perintis dari Rumah Makan Nasi Uduk dan Ayam Goreng "Sederhana" Guntu. Berikut adalah data pribadi dari kedua pasangan yang saya wawancara tersebut : Nama suami : Bapak H. Guntur S. Nama isteri : Ibu Hj. Nuryatun Tempat lahir suami : Jakarta, 20 April 1953 Tempat lahir istri : Jakarta, 7 Maret 1958 Agama : Islam Pendidikan Terakhir : SD Nama anak : 1. Edsa Putra .S 2. Agil Dasril 3. Rita Lestari 4. Tikah Sumarlin Rincian Usaha Jenis Usaha : Usaha Kecil Menengah Bentuk Usaha : Rumah Makan dan catering Nama Usaha : Rumah Makan Nasi Uduk dan Ayam Goreng “Sederhana” Guntu Lokasi Usaha : Jl. Rasamala Raya no 2 Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan. Jam Operasi : Setiap hari pukul 10.00- 24.00 WIB Didirikan tahun : 1973 Menu yang disediakan : • Ayam Goreng (dada, paha) • Ati/Ampela/usus • Udang Tepung/Rica-rica • Babat/Iso/Paru • Tahu/ tempe • Asinan/ Lalap • Sop Iga • Minuman, spt: soft drink, teh, air putih,dll Pelayanan lain : Layanan Pesan antar (Catering) dengan harga Rp25.000/box yang terdiri dari ayam, tahu, tempe, paru, asinan. Minimal pesanan harus diatas 100 porsi dengan biaya kirim Rp 15.000,00 (sudah termasuk service). Pendapatan/bulan (hingga sekarang) Modal awal 150.000 Biaya operasional total 43.400.000 Gaji karyawan @ 8 x800 6.400.000 Listrik 1.000.000 Telpon 500.000 Belanja ayam sayur 30.000.000 Belanja beras 1.000.000 Perawatan 500.000 Biaya tak terdug, spt penambahan peralatan 2.000.000 Transport 2.000.000 Omzet 2 jt/hari x 30 hari 60.000.000 Keuntungan bersih 25% dari omzet 16.600.000 --Sejarah Perkembangan Usaha Rumah Makan Nasi Uduk dan Ayam Goreng “Sederhana” Guntu merupakan cabang dari Rumah Makan Nasi Uduk dan Ayam Goreng “Babe Salam” Kebon Jeruk yang didirikan oleh H. Babe Salam pada tahun 1973. Rumah Makan Nasi Uduk dan Ayam Goreng “Sederhana” H. Babe Salam ini sendiri didirikan oleh sepasang suami istri, yaitu H. Guntur dan Hj. Nuryatun sejak tahun 1989, yang dimana Ibu Hj. Nuryatun sendiri adalah anak dari H. Babe Salam. Lokasinya bertempat di Jalan Rasamala Raya no 2Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan. Sebelum membuka cabang di daerah Rasamala, mereka biasanya hanya membantu almarhum H. Babe Salam untuk mengelola rumah makan yang di Kebon Jeruk. Karena merasa tertantang untuk menjalankan bisnisnya sendiri, pasangan suami istri ini pun membuka cabangnya di daerah Rasamala, dengan perjuangan yang benar-benar dimulai dari nol. Sedangkan, rumah makan yang bercabang di Kebon Jeruk pada akhirnya ditangani oleh adik dari Ibu Hj. Nuryatun. Modal awal mereka membuka cabang di Rasamala hanyalah 150 ribu rupiah, yang sebenarnya hanya cukup untuk untuk membuat meja, bumbu, beras, dan peralatan masak. Sehingga sebagai langkah awal mereka hanya menggelar sebuah meja tanpa tenda di depan kompleks kontrakan mereka. Ayam yang mereka jual juga hanya 10 ekor per hari. Bahkan uang untuk membeli ayam mereka dapatkan dengan cara berhutang kepada orang tua mereka. Mereka meminjam ayam yang merupakan stok harian rumah makan cabang Kebon Jeruk, sebanyak 10 ekor per hari, dengan kesepakatan untuk membayar tiap akhir minggu kepada orang tua mereka. Padahal pada tahun tersebut, harga ayam per ekor masih 1500 rupiah. Usaha yang telah dirintis selama 20 tahun ini (sejak tahun 1989) berawal dari bentuk yang sangat sederhana, yaitu meja kecil yang digelar di pinggir jalan, didepan kontrakan pasangan suami isteri ini. Jualan mereka, yang hanya 10 ekor per hari selalu habis dan menuai untung yang lumayan. Pada tahun 1994, mereka berhasil membeli rumah kontrakan tersebut sehingga menjadi milik pribadi dan melalukan sedikit pemugaran, dengan tujuan agar lebih rapih dan besar, namun itupun masih sangat kecil. Usahanya pun, mereka kembangkan menjadi lebih besar sehingga seukuran warteg-warteg umumnya, persis didepan rumah baru mereka tersebut. Disamping rumah makan tersebut, anak kedua mereka, Agil, mendirikan kios kecil-kecilan yang menjual HP, Voucher isi ulang, Casing HP, juga CD dan Kaset. Usaha mereka terus berkembang, jarang sekali terlihat sepi pengunjung, keuntungan pun meningkat dan membuahkan hasil pada tahun 2003, kedua pasangan tersebut berhasil menunaikan ibadah haji. Pada tahun 2005, rumah makan mereka ini mengalami perkambangan lagi. Ukurannya semakin membesar. Yang tadinya hanya memakai satu kavling, saat itu meluas menjadi dua kavling. Kavling yang diambil untuk perluasan adalah kavling yang tadinya disewa oleh Agil untuk usaha kios HP-nya tersebut. Sementara itu, usaha Agil itu sendiri juga berkembang, dan berpindah ke Roxi Mas. Pada tahun 2006, mereka berhasil merenovasi rumah pribadi mereka lagi, menjadi besar dan bertingkat. Selain itu, mereka pun berhasil sudah berhasil memiliki satu buah mobil dan dua buah sepeda motor. Pada tahun 2008, usaha mereka mengalami perombakan lagi hingga menghabiskan dana 30 juta menjadi besar dan luas, serta sangat rapih, dengan tambahan kolam ikan juga. Musholla dan kamar mandi juga telah dibangun di rumah makan mereka. Selain itu, dapur baru yang luas juga telah mereka bangun bersisian dengan rumah makan. Mereka juga meluaskan jasa pelayanan mereka dengan usaha catering, yang juga semakin lama semakin terkenal. Jasa catering mereka ini sering digunakan oleh pejabat-pejabat, baik untuk acara-acara pribadi, maupun organisasi, seperti acara PT. Pertamina, dan BUMN_BUMN lainnya. Kini, tiap harinya mereka bisa meraup omzet sebesar 3-4 juta. Permintaan pelanggan yang terus berdatangan menuntut mereka untuk bias menjual 50 ekor ayam, 50 liter nasi uduk, dan 50 liter nasi putih per harinya. Maka volume belanjaan mereka tiap hari pastinya meningkat juga, yaitu sebesar 1 juta, terdiri ayam kampong, beras 2 karung per minggu (dengan harga 250.000 per karung). Dari dulu hingga sekarang, mereka hanya memperkerjakan 8 orang karyawan. Namun, seiring dengan perkembangan, mereka telah kehilangan tiga orang karyawan, dengan alasan, telah menikah, telah memiliki anak di kampong, dll. Sekarang karyawan mereka hanya 5 orang dengan gaji sebesar 800-1 juta Rupiah. Karyawan mereka sedari dulu telah tinggal bersama-sama dengan mereka, dan sangat setia layaknya keluarga. Mereka sendiri mengaku sungguh senang karena perkembangan-perkembangan yang terus terjadi. Tak disangka, mereka yang hanya lulusan SD ini, berhasil menhantar keempat anaknya hingga ke tingkat perguruan tinggi. Tiga anak pertamanya telah sarjana. Anak pertama adalah polisi, anak kedua wiraswasta, sedangkan anak ketiga telah bekerja sebagai sekretaris. Sementara, anak bungsu mereka, masih kuliah jurusan Hukum Universitas Trisakti. Mereka sekeluarga, beserta anak-anak, juga telah melunaskan segala pembayaran untuk Naik Haji di akhir tahun ini. Saking suksesnya, mereka sekarang telah berhasil mendirikan kompleks rumah petak kontrakan, dan kini mereka juga telah meraup hasil yang sangat besar dari bisnis kontrakannya tersebut. --Media promosi Mereka mengaku tidak menggunakan banyak media promosi. Selama ini, mereka lebih mengandalkan strategi promosi dari mulut ke mulut. Selain strategi tersebut, mereka mengaku juga sangat dibantu dengan adanya kartu nama, dan box makanan yang berlabelkan rumah makan mereka. --Kendala usaha awal - Ayam masih didapat dengan berhutang pada orang tua mereka - Belum terkenal - Susahnya cari modal untuk keperluan, karena tidak punya uang. --Kendala sekarang - Banyaknya pesaing - Banyaknya anggapan dan fitnah-fitnah dari pesaing, yang mengatakan bahwa mereka sering menggunakan cara-cara mistik, seperti dukun untuk menjadi sesukses ini. --Kunci sukses 1. Memilih bahan baku yang segar, baik untuk ayam olahan dan sayuran segar. 2. Tidak pernah melakukan penyetokan bahan baku. 3. Ketekunan. 4. Kekompakan. Mereka sebagai suami isteri dinilai benar benar terlihat sangat kompak dan selalu melaksanakan segala usaha berdua, mulai dari nol, hingga sesukses sekarang. 5. Bahan baku yang diracik sangat diperhatikan. 6. Motivasi dan rasa kekeluargaan yang selalu dipelihara dalam hubungan majikan dan karyawan. Mereka selalu memperlakukan karyawan seperti keluarga sendiri. 7. Keramah tamahan dengan pelanggan. Ibu Nuryatun suka menghampiri pelanggan yang datang ke rumah makan, hanya untuk bertanya “Apa Kabar” dan meminta kritik dan saran terhadap usahanya. 8. Kesabaran. Mereka mengaku selalu sabar menghadapi segala fitnahan dari orang , terutama pesaing.

Monday, January 7, 2013

IBD - PERAN MAHASISWA DALAM MEMPERTAHANKAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA PERSATUAN



NAMA           : NONI TRIANA HANDAYANI

KELAS          : 2SA03

NPM   : 15611204

MATA KULIAH      : SOFTSKILL (IBD)


UNIVERSITAS GUNADARMA 
http://baak.gunadarma.ac.id/


PERAN MAHASISWA DALAM MEMPERTAHANKAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA PERSATUAN, BUAT MINIMAL 1 CONTOH

Secara umum bahasa didefinisikan sebagai lambang. Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa system lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia.
Sebagaimana kita ketahui, bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Masing-masing mempunyaimakna, yaitu, hubungan abstrak antara kata sebagai lambang dengan objek atau konsep yang diwakiliKumpulan kata atau kosakata itu oleh ahli bahasa disusun secara alfabetis, atau menurut urutan abjad,disertai penjelasan artinya dan kemudian dibukukan menjadi sebuah kamus atau leksikon.
Pada waktu kita berbicara atau menulis, kata-kata yang kita ucapkan atau kita tulis tidak tersusun begitusaja, melainkan mengikuti aturan yang ada. Untuk mengungkapkan gagasan, pikiran atau perasaan, kitaharus memilih kata-kata yang tepat dan menyusun kata-kata itu sesuai dengan aturan bahasa. Seperangkataturan yang mendasari pemakaian bahasa, atau yang kita gunakan sebagai pedoman berbahasa inilah yangdisebut tata bahasa.
Pada bab berikutnya, sehubungan dengan tata bahasa akan kita bicarakan secara terperinci fonologi, morfologi, sintaksis, semantikdan etimologi. Fonologi ialah bagian tata bahasa yang membahas atau mempelajari bunyi bahasa. Morfologi mempelajari proses pembentukan kata secara gramatikal besertaunsur-unsur dan bentuk-bentuk kata. Sintaksis membicarakan komponen-komponen kalimat dan proses pembentukannya. Bidang ilmu bahasa yang secara khusus menganalisis arti atau makna kata ialah semantik, sedang yang membahas asal-usul bentuk kata adalah etimologi,
Tetapi, bahasa pada dasarnya lebih dari sekadar alat untuk menyampaikan informasi, atau mengutarakan pikiran, perasaan, atau gagasan, karena bahasa juga berfungsi:
a. untuk tujuan praktis: mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.
b. untuk tujuan artistik: manusia mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah- indahnya  guna pemuasan rasa estetis manusia.
c. sebagai kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain, di luar pengetahuan kebahasaan.
d.untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelidiki latar belakang sejarah manusia, selama
kebudayaan dan adat-istiadat, serta perkembangan bahasa itu sendiri (tujuan filologis). Dikatakan oleh para ahli budaya, bahwa bahasalah yang memungkinkan kita membentuk diri sebagaimakhluk bernalar, berbudaya, dan berperadaban. Dengan bahasa, kita membina hubungan dan kerja sama,mengadakan transaksi, dan melaksanakan kegiatan sosial dengan bidang dan peran kita masing-masing.Dengan bahasa kita mewarisi kekayaan masa lampau, menghadapi hari ini, dan merencanakan masa depan.
Jika dikatakan bahwa setiap orang membutuhkan informasi itu benar. Kita ambil contoh, misalnya,mahasiswa. Ia membutuhkan informasi yang berkaitan dengan bidang studinya agar lulus dalam setiapujian dan sukses meraih gelar atau tujuan yang diinginkan. Seorang dokter juga sama. Ia memerlukaninformasi tentang kondisi fisik dan psikis pasiennya agar dapat menyembuhkannya dengan segera.Contoh lain, seorang manager yang mengoperasikan, mengontrol, atau mengawasi perusahaan tanpainformasi tidak mungkin dapat mengambil keputusan atau menentukan kebijakan. Karena setiap orang membutuhkan informasi, komunikasi sebagai proses tukar-menukar informasi, dengan sendirinya bahasa juga mutlak menjadi kebutuhan setiap orang.
[Sumber - http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/10/peranan-dan-fungsi-bahasa-indonesia/]

IBD - HUBUNGAN MANUSIA DENGAN PANDANGAN HIDUP ATAU FALSAFAH BUDAYA INDONESIA



MATA KULIAH      : SOFTSKILL (IBD)


UNIVERSITAS GUNADARMA 
http://baak.gunadarma.ac.id/


HUBUNGAN MANUSIA DENGAN PANDANGAN HIDUP ATAU FALSAFAH BUDAYA INDONESIA

  Falsafah ialah satu disiplin ilmiah yang mengusahakan kebenaran yang umum dan asas. Perkataan falsafah dalam bahasa Melayu berasal daripada bahasa Arab فلسفة yang juga berasal daripada perkataan yunani Φιλοσοφία philosophia, yang bermaksud "cinta kepada hikmah". Secara umumnya, falsafah mempunyai ciri-ciri seperti berikut:
·         Merupakan satu usaha pemikiran yang tuntas
·         Tujuannya adalah untuk mendapatkan kebenaran
Sehingga kini, ahli-ahli falsafah masih belum mencapai kata sepakat mengenai takrifan falsafah. Malah ada yang mengatakan bahawa falsafah merupakan sesuatu yang tidak dapat ditakrifkan. Ini adalah kerana kita dapat berfalsafah tentang pengertian falsafah1. Maka dengan itulah kita akan menemui pendapat yang berbeza-beza mengenai takrif falsafah di antara ahli-ahli falsafah itu sendiri. Bagi rujukan umum, di sini kita hanya mengambil satu contoh takrif falsafah daripada Drs. Sidi Gazalba:
"Berfalsafah ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran, tentang segala sesuatu yang dimasalahkan, dengan berfikir secara radikal, sistematik dan sejagat. Apabila seseorang berfikir demikian dalam menghadapi masalah dalam hubungannya dengan kebenaran, adalah orang itu telah memasuki falsafah. Penuturan dan uraian yang tersusun oleh pemikirannya itu adalah falsafah2. Daripada pendapat tersebut, rumusan dapat dibuat bahawa falsafah seharusnya ditanda dengan caranya iaitu berfalsafah, dan juga masalahnya iaitu persoalan falsafah. Maka hasilnya adalah karya falsafah."
Pandangan hidup sendiri adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pandangan hidup itu adalah sebuah jalur yang dibuat untuk menentukan arah kehidupan seseorang.
Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari falsafah ataupun pandangan hidup. Falsafah adalah usaha manusia dlam mencari kebenaran, sedangkan pandangan hiup adlah pandangan manusia atas kehidupan. Kedua nya merupakan aspek yang membangun karakter seseorang sekaligus menjadi suatu arahan hidup.
Di Indonesia sendiri kita mengenal Pancasila. Dikatakan sebagai filsafat,karena pancasila merupakan hasil  perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the founding father bangsa Indonesia, kemudian di tuangkan dalam suatu “ system “ yang tepat. Pancasila sebagai dasar filsafat negara Indonesia pada hakikatnya adalah sebagaimana nilai-nilainya yang bersifat fundamental menjadi suatu sumber dari segala sumber hukum dalam negara Indonesia, menjadi wadah yang fleksibel bagi faham-faham positif untuk berkembang dan menjadi dasar ketentuan yang menolak faham-faham yang bertentangan seperti Atheisme dan segala bentuk kekafiran tak beragama, Kolonialisme, Diktatorisme, Kapitalis, dan lain-lain.
Pancasila sebagai Pandangan Hidup bangsa atau Way of Life mengandung makna bahwa semua aktifitas kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari harus sesuai dengan sila-sila daipada Pancasila, karena Pancasila juga merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki dan bersumber dari kehidupan bangsa Indonesia sendiri. Nilai-nilai yang dimiliki dan bersumber dari kehidupan bangsa Indonesia sendiri. Nilai-nilai tersebut yaitu :
•    Nilai dan jiwa Ketuhanan – keagamaan
•    Nilai dan jiwa kemanusiaan
•    Nilai dan jiwa persatuan
•    Nilai dan jiwa kerakyatan – demokrasi
•    Nilai dan jiwa keadilan sosial
[sumber: - Wikipedia